PURWOKERTO- Hati Suswanti bangga bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional sebagai atlet balap BMX di ajang SEA Games XXVI yang digelar pada 10 November sampai 26 November mendatang.
Namun di balik nama kebanggan tersebut, ada kesedihan pada gadis berusia 19 tahun ini. Dia tidak bisa menebus ijazah SMA karena keterbatasan dana.
Lemi (55), kakek Suswanti, mengaku sedih tidak bisa membayar uang administrasi berjumlah Rp2,5 juta tersebut.
“Saya sendiri sudah pasrah dengan ijazah cucu saya. Saya selaku yang momong anak Sus sejak kecil hanya berharap Sus menang di SEA Games dan dapat emas serta bonus, sehingga bisa untuk menebus ijazahnya,” ujar Lemi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (5/11/2011).
Dia menceritakan, orangtua Suswanti juga tak jauh berbeda. Suwarto, ayah Suswanti, hanyalah penarik becak. Sedangkan Maryati, ibunya, bekerja di warung pecel tetangga. Usaha orangtua dirasa tidak akan mampu membayar uang sebesar itu.
Ijazah ini sendiri sedianya akan digunakan Suswanti untuk melamar pekerjaan. Namun apa daya, sudah setahun lebih sejak lulus di SMA 3 Purwokerto, Suswanti belum bisa mengambil ijazahnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)