Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketua MUI: Agama Melarang Hidup Mewah

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Selasa, 15 November 2011 |14:58 WIB
Ketua MUI: Agama Melarang Hidup Mewah
A
A
A

JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin juga menyentil pejabat negara yang tampil mewah melalui atribut yang melekat pada dirinya sehari-hari.
 
Menurut dia, jika dipandang dari sisi agama Islam, kemewahan itu artinya berlebihan dan sesuatu yang berlebihan dalam bentuk apapun itu tidak boleh.
 
“Saya setuju pejabat jangan hidup mewah. Saya kira dalam situasi sekarang, jangan kita pamerkan kemewahan. Dalam agama, sesuatu yang berlebihan itu tidak boleh,” ungkap Ma’ruf Amin di Kantor MUI, Jakarta Puast, Selasa (15/11/2011).
 
Kaya Ma’ruf, kemewahan sebaiknya tidak dipamerkan di depan masyarakat. Tapi dia juga menegaskan, pejabat yang hidup mewah belum tentu terlibat dalam kasus korupsi.
 
Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat Benny K Harman tidak memungkiri pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas merupakan sesuatu yang nyata terjadi. Namun Benny tidak sepakat bila anggota dewan saja yang dikatakan kerap bersikap hedonis. Pejabat di instansi lain pun juga melakukan hal yang sama.
 
Pernyataan Busyro yang demikian, sambung Benny, masih dalam batas normal. Hal itu karena Benny mengakui adanya gaya hidup hedonis anggota dewan.
 
"Kalau dia banyak uang kenapa? Kalau Busyro bilang matahari terbit dari timur itu normal. Kalau dia bilang matahari terbit dari barat baru dia sakit," tutupnya.

(Lamtiur Kristin Natalia Malau)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement