TERNATE - Ratusan warga korban banjir lahar dingin Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, telantar. Warga yang rumahnya rusak parah hingga saat ini belum mendapat perhatian pemerintah setempat. Mereka mengancam akan menduduki Kantor Wali Kota Ternate.
Warga yang belum mendapat bantuan tinggal di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Kota Ternate Tengah dan Kelurahan Toboko, Kecamatan Ternate Selatan. Padahal, di dua kelurahan itu juga puluhan rumah warga rusak parah akibat diterjang banjir lahar dingin pada Selasa 27 Desember lalu.
Akibatnya warga setempat terpaksa tinggal di rumah keluarga dan kerabat yang dianggap aman. Bahkan sebagian lainnya terpaksa mengungsi di Kota Tidore Kepulauan.
Menurut Abdullah, warga Kota Baru, Kamis (29/12/2011), sejak daerahnya diterjang banjir lahar dingin tidak satu pun perwakilan pemerintah setempat datang dan melihat kondisi rumah warga yang hancur.
Untuk itu warga meminta perhatian serius pemerintah setempat. Warga mengancam jika tidak ada perhatian dari pemerintah kota, mereka akan mereka akan menduduki Kantor Wali Kota Ternate.
Sementara itu di beberapa kelurahan lain, rausan personel TNI dikerahkan untuk membuat tanggul darurat penahan luapan lahar. Tanggul darurat itu dibangun untuk mengantisipasi ancaman banjir susulan yang bisa datang tiba-tiba mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih turun di Ternate.
(Anton Suhartono)