SOLO - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo tidak hanya menggenangi rumah warga namun juga jalan utama di Kabupaten Sukoharjo.
Hingga siang ini jalan penghubung Kota Solo dengan Sukoharjo, tepatnya di Kecamatan Mojolaban masih tergenang air. Meski demikian, genangan air berangsur surut dan para pengendara sudah memberanikan diri menerabas genangan.
Mereka nekat menerabas air, pasalnya jika harus memutar jarak yang ditempuh bisa dua kali lipat.
Meski air surut di jalan, namun tidak dengan di permukiman. Warga berangsur meninggalkan rumah mereka, bahkan ada yang menggunakan pos keamanan lingkungan sebagai tempat mengungsi. Mereka rela bercampur dengan ternak yang turut dibawa mengungsi.
Di RW 04, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, sebagian besar warga dari 300 kepala keluarga sudah mengungsi. Desa Kadokan termasuk yang terparah terkena dampak luapan karena berada di bantaran Sungai Bengawan Solo.
Ketua RW 04 Priono mengaku, banjir sempat mengisolir permukiman, sehingga warga harus memutar atau mencari jalan dengan menyusuri tanggul.
Meski banjir kali ini tidak sebesar pada 2007, namun luapan air dari Bengawan Solo ditambah kiriman dari Kota Solo menyebabkan ketinggian air di beberapa kawasan di Sukoharjo mencapai satu meter.
(Anton Suhartono)