JAKARTA- Keran kebebasan bagi warga etnis Tionghoa telah dibuka presiden Abdurahman Wahid di era kepemimpinannya. Kini, bagaimana warga tionghoa menilai kepemimpinan presiden SBY.
Ketua Komunitas Glodok Hermawi F Taslim mengatakan, kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat lemah. Khususnya dalam penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Kepemimpinan SBY yang lemah secara kamtibnas, dan ini tentu akan berpengaruh terhadap kepemimpinannya," katanya saat diskusi di Polemik Sindoradio, "Imlek dan Kiprah Tionghoa Kini" di Warung Cikini, Jakarta, Sabtu (21/1/2012).
Hermawi menambahkan, hal itu akan sangat berpengaruh pada kekuatan SBY dan partai Demokrat di pemilihan 2014 mendatang. Bagi dia, memang untuk menentukan pemimpin tidak lagi berpatokan pada persoalaan etnitas, namun pandangan publik terhadap kepemimpinan SBY yang sudah absen terhadap keamanan masyarakat sangatlah sulit untuk mendongkrak popularitas SBY dan partainya.
"Memilih pemimpin memang tidak melihat etnisnya, tapi jika melihat kekecewaan rakyat dan absenya negara dalam melindungi rakyatnya dalam persitiwa-peristiwa yang menyangkut keamanan saya menduga SBY tidak sudah tidak bisa lagi," imbuhnya.
"Saya duga kekuatan SBY di 2014 jauh akan lebih kecil dari sekarang, karena kekecewaan orang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
Hermawi yang pernah menjadi orang dekat Gus Dur ini menilai dalam kepemimpinan SBY ini lebih banyak dipoles dengan pencitraan. "Kalau soal pencitraan kan orang sudah lihat, yang disebut namanya itu saja," tegasnya.
(Stefanus Yugo Hindarto)