Wanita Berjilbab Pink Turut Diamankan Densus di Palmerah

JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror ternyata berhasil menangkap seorang perempuan di penggerebekan rumah kontrakan di Palmerah, RT 15/RW 09, Jakarta Barat. Dia dibawa Densus 88 pukul 17.00 WIB dengan menggunakan Toyota Avanza warna silver.

Perempuan itu tampil mengenakan jilbab merah jambu tanpa cadar. Diduga dia merupakan isteri dari Yanto, pria yang diduga ikut disergap bersama Herman Setyono dan David Ashari di RT 03/RW09, Palmerah, Jakarta Barat.

Identitas perempuan itu masih simpang siur. Pemilik kontrakan, Aisyah, menyebut perempuan itu bernama Penti. Sebelumnya, seorang warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan perempuan yang menghuni kontrakan itu bernama Patra.

Selain itu, Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti yang dimasukkan ke dalam kardus mie instan. Tidak diketahui apa-apa saja yang disita tim tersebut.

Sejatinya, si penghuni kontrakan yang diketahui suami-istri itu baru pindah dari kontrakan lama mereka antara sepekan hingga dua pekan. Kontrakan lama mereka berada sekitar 500 meter dari kontrakan baru. "Saya sendiri yang ikut bantu-bantu pindahan," terang seorang warga yang mengaku tahu kebiasaan mereka di kontrakan lama.

Ketika pindahan, kata si warga itu, hanya istrinya saja yang mengangkut barang-barang untuk dibawa ke kontrakan baru mereka. Isi barang yang diangkut berupa perkakas rumah seperti lemari, peralatan dapur, dan kasur. "Kalaupun ada buku paling ya udah dibungkus. Saya tidak tahu apa isi buku-buku itu di dalamnya," katanya.

Densus 88 menggerebek kontrakan itu pukul 15.00 WIB. Penggerebekan itu dilakukan selang duahingga tiga jam setelah Densus menangkap Herman Setyono dan David Ashari di  di RT 03/ RW 09 Kemanggisan, Palmerah, Jawa Barat.

Warga itu mengatakan, mereka lebih suka mengurung diri di dalam rumah. "Kalau datang pas pulang malam-malam, langsung tutup pintu, lampu dimatikan," katanya di lokasi kejadian.

(Rizka Diputra)