KALIMANTAN - Pernikahan dini banyak dilakukan oleh warga Suku Banjar, yang tinggal di pedalaman. Sehingga untuk melahirkan sangat sulit dan sangat beresiko besar.
Hal itu dikatakan oleh salah seorang bidan Pusat Kesehatan Daerah (Puskesda) Desa Mintin, Kalimantan Tengah, Herlina (34), Selasa (26/2/2013).
"Ada sekitar 60 persen wanita menikah di bawah umur 17 tahun. Ada juga yang melahirkan di bawah umur tapi kami rujuk ke rumah sakit karena itu sangat resiko," ujarnya.
Herlina mengaku kerap menangani warga yang hendak melahirkan. "Mayoritas Suku Banjar yang melahirkan di bawah umur 17 tahun. Mereka resmi menikah," tuturnya.
Meski demikian, menurut Herlina, warga Desa Mintin banyak yang tertarik untuk menggikuti program Keluarga Bencana (KB).
"Banyak yang ingin mengikuti program KB. Karena mereka berbagai suku, beda-beda memakai KB-nya, ada yang pakai pil maupun suntik," pungkasnya.
(Tri Kurniawan)