JAKARTA - Kita bisa mulai membuka bisnis sejak usia muda. Namun perlu diingat, sebaiknya kita memiliki rencana bisnis yang matang sebelum meluncurkan suatu produk atau jasa.
Menurut Kepala Strategic Manajemen di United in Diversity, Yulendra Prasetyo rencana bisnis menjadi panduan kita dalam membuat dan menjalankan sebuah usaha. Tujuan rencana bisnis sendiri tergantung pemakaiannya.
"Rencana bisnis sering disebut sebagai rencana usaha, proposal kredit, ataupun prospektus investasi. Apa pun namanya, sebuah rencana bisnis dapat dimanfaatkan untuk mendokumentasikan ide bisnis dan pedoman menjalankan bisnis," ungkap Yulendra di Hotel Aryaduta, Tangerang, Sabtu (31/5/2014).
Rencana bisnis sendiri dibuat untuk banyak pihak. Yulendra menyebut, biasanya rencana bisnis dibaca oleh calon investor, pihak bank, calon partner, konsumen, notaris atau pengacara, konsultan, atau pemasok.
Dalam merencanakan bisnis, kata Yulendra, ada komponen-komponen penting seperti timeline, executive summary atau ringkasan eksekutif, mission statement dan company background atau gambaran perusahaan. Rencana bisnis juga harus mencantumkan product description, marketing plan, SWOT analysis dan competitor analysis, serta operations and financial planning.
Yulendra memaparkan, SWOT analysis dan competitor analysis menjadi hal penting dalam rencana bisnis. Ringkasan eksekutif merupakan ringkasan mengenai isi dokumen, bagian paling utama dari keseluruhan dokumen, dan singkat tetapi meyakinkan. Kemudian, gambaran perusahaan meliputi latar belakang dan ide, visi dan misi, gambaran sekilas tentang produk atau jasa, perkembangan sampai saat ini, status hukum, kepemilikan, dan alamat.
"Adapun analisis industri dan persaingan mencantumkan berbagai data seperti pertumbuhan dan lingkungan industri, pesaing dan distribusi pangsa pasar, kelebihan dibanding (strategi) pesaing. Sedangkan rencana dan strategi pemasaran meliputi cara atau metode pemasaran, iklan atau promosi, dan tenaga penjualan," tuturnya.
Selain itu, Yulendra menambahkan, rencana pengembangan memaparkan strategi, sasaran dan jadwal pencapaian. Sedangkan proyeksi keuangan menjelaskan tentang proyeksi pendapatan, proyeksi aliran kas, neraca, sumber modal dan penggunaan, asumsi yang digunakan, dan analisis kembali modal.
"Si perencana bisnis juga melampirkan portfolio seperti foto-foto, perijinan, rincian keuangan, dan resume tim manajemen," katanya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)