TANGERANG - Bayangkan, kamu hanya punya waktu dan dana terbatas untuk membuat rencana bisnis. Kemudian, kamu harus mempresentasikan rencana tersebut di hadapan para ahli untuk mewakili Indonesia di tingkat dunia.
Inilah yang dilakukan 60 siswa SMA se-Indonesia dalam Indonesian Science Enterprise Challenge (InaSEC) 2014. Para siswa yang datang dari 16 sekolah ini dibagi menjadi 12 kelompok. Setiap kelompok diisi oleh siswa dari berbagai sekolah.
Kemudian, dalam waktu 24 jam dan berbekal uang Rp400 ribu, mereka ditantang untuk membuat rencana bisnis yang menawarkan produk atau jasa sebagai solusi terkait masalah tingginya penyakit atau kematian akibat nyamuk.
"Tantangan ini membuat kita melihat upaya anak-anak mengubah masalah menjadi peluang bisnis," ujar Learning Fasilitator di United In Diversity, Frans Sugiarta di Hotel Aryaduta, Tangerang, Sabtu (31/5/2014).
Frans melanjutkan, hasil penelitian dari siswa-siswi ini diharapkan bisa meningkatkan kepedulian dari masyarakat. Kemudian, mereka bisa menciptakan produk untuk membantu masyarakat terkait permasalahan nyamuk tersebut.
Misalnya, kata Frans, untuk menangani masalah genangan air, para siswa bisa membuat pompa. Sebab, genangan air merupakan salah satu tempat nyamuk menetaskan telur.
Dia berharap, ada ide baru yang bisa dihasilkan oleh para siswa-siswi yang ikut dalam acara ini. "Banyak area kemungkinan atau inovasi yang bisa dipikirkan. Kami berharap ada ide baru dan segar yang dihasilkan teman-teman dalam kompetisi ini," ungkapnya.
Para peserta InaSEC 2014 berasal dari Jakarta, Sumatera Selatan, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur. Ide terpilih akan mewakili Indonesia di kompetisi SEC tingkat dunia.
(Rifa Nadia Nurfuadah)