 
                
            JAKARTA- Sekelompok orang yang mengatasnamakan Laskar Fi Sabilillah, mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). 
Mereka meminta Komnas HAM mengusut kasus-kasus kejahatan HAM di masa lalu seperti peristiwa Talang Sari dan kasus Haur Koneng di Kuningan. "Ini adalah contoh besar dari buruknya penegakan HAM di Indonesia. Puluhan bahkan ratusan nyawa, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa dan anak-anak, dibantai dan disiksa tanpa kenal belas kasihan," kata juru bicara Laskar Fi Sabilillah Nur Hidayat di lokasi, Kamis (19/6/2014).
Menurutnya yang menjadi dalang kejahatan tersebut, hingga saat ini masih berkeliaran dan menghidup udara bebas, bahkan ada yang menduduki jabatan strategis di pemerintahan. "Hukum menjadi tumpul keatas dan tak berani menyentuh apalagi menyeret mereka ke pengadilan," ucapnya.
Peristiwa Talangsari kata dia merupakan contoh nyata, seperempat abad  kasus itu buntu tanpa penyelesaian. Tak satu pun pelaku yang terlibat ditangkap dan diadili. "AM Hendropriyono, yang saat itu adalah Komandan Korem Garuda Hitam, yang patut diduga kuat memberikan perintah langsung hingga kini masih menghirup udara bebas," bebernya.
Dia melanjutkan, saat ini Hendropriyono menjadi salah satu tim pemenangan pasangan calon presiden. Fenomena ini adalah tamparan atas penegakan HAM di Indonesia. Oleh karena itu dia meminta Komnas HAM untuk mengusut kasus itu. "Ini sekaligus sebagai pertanyaan akan eksistensi Komnas HAM dan institusi penegakan hukum lainnya untuk berani dan transparan untuk penegakan kasus-kasus HAM berat," tegasnya.
(Stefanus Yugo Hindarto)