Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perjuangan Siswa SD ke Sekolah Harus Bergelantungan di Jembatan Maut

Bulan Sri Indra Maya , Jurnalis-Selasa, 10 Maret 2015 |05:13 WIB
Perjuangan Siswa SD ke Sekolah Harus Bergelantungan di Jembatan Maut
Perjuangan Siswa SD ke Sekolah Harus Bergelantungan di Jembatan Maut (Foto: Okezone)
A
A
A

BONE - Menuntut ilmu harus penuh perjuangan sekalipun nyawa taruhannya, seperti yang dilakukan puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Untuk mencapai sekolah tepat waktu, mereka terpaksa menggelantung di atas jembatan rusak akibat banjir dua tahun lalu.

Mereka harus ekstra hati-hati ketika menyeberang dengan meniti dua utas tali baja yang terbentang di atas sungai. Satu per satu, dengan tangan memegang erat, sementara kaki berpijak di atas tali baja menjadi pertaruhan nyawa mereka untuk sampai di seberang sungai.

Beginilah rutinitas puluhan siswa SD Inpres 6/75 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, saat berangkat dan pulang sekolah.

Tali baja sepanjang 35 meter dengan tinggi 15 meter itu terbentang di atas Sungai Bola Tellue. Jembatan itu menghubungkan Dusun Massaile, Desa Hulo, dengan sekolah mereka.

Jika tidak melewati jembatan tali baja tersebut, para siswa harus memutar dengan jarak tempuh 20 kilometer untuk sampai sekolah mereka.

Tak jarang siswa jatuh terjatuh ketika sedang menyeberangi sungai, seperti dialami Sri. Saat menyeberang genggaman tanganya pada tali terlepas lantaran licin. Beruntung gadis cilik tersebut tersangkut pada pohon/, tempat tali baja tersebut dililitkan sehingga tidak langsung jatuh ke sungai.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement