JAKARTA – Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengatakan, mundurnya Rustam Effendi dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara akan memancing hal serupa dilakukan oleh pejabat-pejabat lain.
Politikus Partai Gerindra itu bahkan menyebut ada 23 kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berniat mengundurkan diri karena tekanan kerja yang dibuat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Santernya, gosipnya sih, ada 23 kepala SKPD (yang berniat mengundurkan diri). Tapi juga belum tahu. Itu kan menurut pandangan saya seperti gunung es, yang muncul baru pak Rustam, di akhir tahun lalu ada pak Djoko (Tri Djoko Sri Margianto, mantan Kadis Tata Air DKI),” kata Syarif saat dihubungi Okezone, Selasa (26/4/2016).
(Baca Juga: Wali Kota Jakarta Utara Mengundurkan Diri)
Selain Rustam, Syarif juga mengaku banyak dicurhati oleh para petinggi SKPD soal tekanan dan beban kerja yang diberikan Ahok. Menurut Syarif, banyak bawahan Ahok yang merasa tak diberikan ruang untuk berpendapat.
“Dulu banyak, bukan pak Rustam saja. Banyak yang cerita karena sering melakukan rapat. Jadi saluran untuk menyampaikan pendapat sesuai dengan kapasitas wali kota itu tidak ada,” jelas dia.
Syarif berharap, mundurnya Rustam menjadi bahan introspeksi diri bagi Ahok untuk memperbaiki gaya kepemimpinannya. Ia pun mengaku prihatin dengan kondisi birokrasi di Pemprov DKI yang berat kepada tekanan kerja daripada apresiasi terhadap pegawai.