Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Derita Empat WNI Selama Disandera Abu Sayyaf

Silviana Dharma , Jurnalis-Jum'at, 13 Mei 2016 |19:33 WIB
Derita Empat WNI Selama Disandera Abu Sayyaf
Empat WNI mengisahkan derita mereka selama diculik Abu Sayyaf (Foto: Silviana Dharma/OKEZONE)
A
A
A

JAKARTA – Empat warga negara Indonesia (WNI) yang juga anak buah kapal (ABK tongkang “Kristy”, mengaku mengalami kekerasan selama kurang lebih 25 hari, saat disandera kelompok Alan Bagade, sayap militan teroris Abu Sayyaf Filipina. Tekanan batin tersebut sudah dirasakan sejak awal penangkapan.

Salah seorang korban menjelaskan pada saat itu, mereka baru saja pulang mengangkut batubara dari Tarakan, Kalimantan Utara ke Cebu, Filipina, lalu pulang lagi ke Indonesia melalui perairan Malaysia, dekat Pulau Ligitan. Saat itu hari sudah gelap dan Adzan Maghrib baru saja berkumandang.

"Tiba-tiba ada kapal (dengan awak berseragam) loreng-loreng merapat ke speedboat kami (kapal tongkang Kristy) dan mulai menembak. Kami ketakutan. Dikira lima orang berseragam loreng-loreng dan bersenjata lengkap itu patroli Malaysia, karena kami dekat sekali dengan Pulau Ligitan. Kami tidak menyangka itu Abu Sayyaf," tutur Dede Irfan Hilmi di Kemenlu, Jumat (13/5/2016).

Seorang dari mereka kemudian mencoba melawan, dialah Lambas Simanungkalit. Akibatnya, dia terluka parah. Lima ABK lainnya yang berhasil selamat. Sementara keempat ABK lainnya tertangkap.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement