Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ada Perintah Presiden, TNI Berani Langgar Aturan Filipina

Regina Fiardini , Jurnalis-Rabu, 06 Juli 2016 |12:48 WIB
Ada Perintah Presiden, TNI Berani Langgar Aturan Filipina
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) dan Kepala BNPT Tito Karnavian (kanan) saat melakukan halal bihalal di Jakarta (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) berani melanggar aturan Pemerintah Filipina untuk membebaskan tujuh warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Hal itu disampaikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat melakukan halal bihalal di Balai Sudirman, Rabu (6/7/2016). "TNI berani melanggar itu apabila ada perintah dari Presiden. Tanpa itu tidak berani," serunya.

(Baca: JK: Kekuatan Militer Jadi Negosiasi Terakhir Pembebasan 7 WNI)

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa TNI bisa masuk ke Filipina. Pun demikian, Gatot tetap saja tak bisa menurunkan anggotanya untuk membebaskan sandera dengan jerih payahnya.

"Saya sampaikan, TNI hanya mematuhi apabila sudah ada SOP antara TNI dengan panglima angkatan senjata Filipina. Di luar itu apabila tanpa itu kita masuk ke sana adalah pelanggaran," ujarnya.

Gatot menyatakan bahwa dirinya hanya berani berangkat atas perintah dari Presiden selaku panglima tertinggi di TNI.

"Saya katakan, apabila ada undang-undang dari Presiden atau perintah Presiden untuk berangkat saya bersyukur, saya bergembira. Itu yang ditunggu TNI. Semua prajurit TNI menunggu itu, apapun juga kami siap dan semua berebut untuk melaksanakan itu," pungkas dia.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement