ROMA – Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) menjelaskan gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,2 skala Richter yang terjadi di Italia bagian tengah adalah proses alami. Ketika lempengen Bumi bergeser atau menekan lempengen lainnya ke bawah, daerah sekitarnya akan terguncang.
Dalam hal ini, kawasan yang sedang mengalami pergerakan adalah lempeng Tryrhenian yang terletak antara Sisilia dan Sardeninia. Seperti diulas The Guardian, Rabu (24/8/2016), lempengan itu berupaya melakukan perluasan wilayah. Dia mendorong Eurasia menuju kawasan Afrika lebih cepat dari yang bisa dipapatkan kedua kawasan tersebut.
USGS mendeteksi, lempeng Eurasia mengalami pergeseran ke arah timur laut sekira 24 milimeter per tahunnya. Namun saat gempa terjadi, lempengnya mendadak ingin pindah lebih cepat sehingga memicu guncangan sebesar 6,2 SR.
Gempa bumi di Italia terjadi pada Rabu dini hari. Sedikitnya enam orang telah dilaporkan tewas akibat terjepit di bawah reruntuhan. Kota Perugia dan Roma juga dikabarkan terdampak bencana alam ini.
Menurut USGD, gempa dini hari tadi adalah yang terbesar sejak April 2009. Saat itu gempa bumi tercatat sebesar 6,3 SR, melanda kawasan yang sama dan menewaskan 295 orang. Korban luka sedikitnya 1.000 orang dan lebih dari 55 ribu penduduk kehilangan rumahnya. (Sil)
(Rifa Nadia Nurfuadah)