Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Bunuh Diri, Hasil Ketidakmampuan Menghadapi Tekanan

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Minggu, 09 Oktober 2016 |05:07 WIB
Polisi Bunuh Diri, Hasil Ketidakmampuan Menghadapi Tekanan
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengatakan jiwa yang labil, psikologis serta psikis yang buram dan ketidakmampuan menghadapi berbagai tekanan, baik tugas, atasan dan hidup menjadi faktor banyaknya polisi melakukan tindakan bunuh diri.

Seperti diketahui, Kapolsek Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, Ipda Nyariman ditemukan tewas gantung diri di ruang kerjanya pada Rabu 5 Oktober 2016. Tewasnya Ipda Nyariman tersebut diduga ditenggarai permasalahan utang. Baginya, orang-orang seperti ini tidak diloloskan menjadi seorang polisi. Lantaran, seorang aparat harus memiliki jiwa dan mental yang kuat dan bagus.

"Tapi karena pola rekrut polisi yang msh lemah dan psikotesnya tidak jelas, sehingga orang seperti itu bisa lolos jadi polisi," ujar Neta kepada Okezone, Minggu (9/10/2016).

Neta mencatat, sepanjang 2016 terdapat sekira delapan aksi bunuh diri yang dilakukan anggota kepolisian. Oleh sebab itu, dia mempertanyakan pola perekrutan dalam mencari anggota kepolisian.

"Untuk itu pola rekrut dan pola pembinaan polisi perlu ditata ulang dan diperbaiki," ucapnya.

Lanjut Neta, kasus bunuh diri pada aparat masih akan kembali terjadi apabila tidak ada penyelesain yang dilakukan mulai dari proses pencarian anggota. "Harus dimulai dari hulu, yakni pembenahan rekrutmennya," tutupnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement