3. Kain kiswah tidak selalu dibuat di Arab Saudi
Arab Saudi memiliki pabrik khusus yang bertugas mendesain dan membuat kiswah Kakbah. Namun ternyata sepanjang sejarahnya, kain kiswah tidak selalu dibuat di Arab Saudi.
Pembuatan kain kiswah. (Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters)
Sebelum pabrik khusus pembuat kiswah di Makkah berdiri pada 1927, 47 potong kain kiswah dibuat di Mesir dengan bahan-bahan yang dikirim dari Sudan, India, dan Irak. Saat ini kain kiswah dibuat dengan kain sutra kualitas tinggi yang diimpor dari Italia dan Swiss.
Semasa Perang Dunia I, Turki yang bergabung dengan Jerman merasa ragu kiswah Kakbah dari Mesir bisa mengirimkan kiswah ke Makkah. Karena itu, Turki membuat sebuah kiswah yang sangat mewah di Istanbul dan mengirimnya ke Madinah. Tetapi kiswah dari Mesir berhasil tiba di Makkah tepat waktu, sehingga kiswah buatan Turki tetap disimpan di Madinah.
4. Kiswah lama dipotong dan dijadikan cenderamata
Setiap tahunnya kiswah Kakbah diganti dengan yang baru, dan kain yang lama akan diturunkan. Kain kiswah lama ini akan dipotong-potong untuk diberikan kepada tamu kehormatan dan organisasi keagamaan. Biasanya, penerima potongan kiswah akan menjaganya sebagai sebuah harta yang berharga.
Foto: Antara
Pada 1983 misalnya, Arab Saudi memberikan potongan besar kiswah kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mewakili seluruh umat Islam di dunia. Kain yang dihadiahkan kepada Masjid Istiqlal kemarin pun sepertinya merupakan potongan dari kiswah lama.
(Rahman Asmardika)