JAKARTA - Pengamat Politik UIN, Adi Prayitno mengungkapkan adanya indikasi terjadinya motif baru dalam melancarkan aksi politik uang di kontestasi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Cara itu, kata dia, tidak lagi memberikan sejumlah uang guna meraup suara saat berlangsungnya pemilihan. Namun, memberikan sesuatu agar para pemilih calon tertentu untuk tidak memberikan hak politiknya.
"Money politic (politik uang-red) itu tidak hanya mengasih uang sekarang. Tapi sudah dilakukan untuk memantapkan hati pemilih tertentu untuk tidak memilih," kata Adi dalam diskusi Redbons yang bertajuk 'Adu Jitu Singgasana DKI1' di MNC News Center, Jakarta, Rabu 29 Maret 2017.
Adi menjelaskan, bahwa mengajak jalan-jalan ke luar kota saat berlangsungnya pemungutan suara merupakan bagian dari cara baru dalam melakukan politik uang. Sebab, hal itu diduga terjadi saat putaran pertama Pilkada Ibu Kota.