Astana Giribangun Kian Diminati

Bramantyo, Jurnalis
Minggu 10 Februari 2008 15:01 WIB
Share :

KARANGANYAR - Dua pekan sudah, mantan Presiden Soeharto wafat. Dua pekan pula hinggar-bingar Pak Harto berlalu. Lantas bagaimana kondisi makam kebanggaan Keluarga Cendana, Astana Giribangun kini?

Astana Giribangun yang berlokasi di Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini rupanya masih ramai dikunjungi peziarah. Sedikitnya 36.000 peziarah tercatat mengunjungi makam keluarga Cendana ini dalam dua pekan terakhir. Bahkan, saat libur Imlek lalu, penunjung mencapai 8.000 orang.

Tak terlalu sulit memasuki astana yang memiliki ketinggian 666 dpl itu. Pengunjung cukup memberikan KTP yang datanya akan disalin petugas dalam sebuah kertas khusus yang telah tersedia. Berbekal secarik kertas izin tersebut, masyarakat pun leluasa masuk ke kompleks astana yang dibangun tahun 1974 tersebut.
 
Sesampainya di pintu gerbang astana, pengunjung akan disambut beberapa petugas yang akan mengecek izin dan kemudian memandu jalan ke Cungkup Argo Sari. Sementara beberapa aparat TNI berpakaian preman tampak berjaga di sekitar Cungkup Argo Sari.

Peziarah yang masuk ke dalam Cungkup Argo Sari tempat Pak Harto dan Bu Tien dimakamkan akan dibatasi. Namun, selama menunggu giliran masuk, pengunjung akan disuguhi berbagai karya seni seperti maket Astana Giribangun dan kaligrafi besar dari Ponpes Darul Mukminin Jepara yang dipersembahkan untuk Ibu Tien. Beberapa pengunjung pun dapat mengabadikan diri di depan tulisan kaligrafi tersebut.

Sementara itu, Sabtu (9/2) siang, tiga utusan Cendana mendatangi Astana Giribangun untuk mengecek jumlah pengunjung dan karpet yang digelar di dalam Cungkup Argo Sari. "Kedatangan kami ke sini diminta untuk mengecek karpet dan rencannya mau diganti," papar Ria, salah satu utusan.

Dari buku tamu, diketahui rata-rata 3.000 pengunjung datang ke Astana Giribangun per harinya. Sedangkan kehadiran keluarga Cendana terakhir adalah pada 30 Januari lalu, yakni Mamiek dan Titiek.

†Termasuk tujuh hari setelah ada wafatnya Suharto, keluarga cendana tidak ada yang hadir. Sampai sekarang juga tidak ada putra atau putri beliau yang berziarah� imbuh Kepala Pengelola Harian Giribangun Sukirno.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya