FIRST Lady Amerika Serikat (AS) Laura Bush sedang menulis buku. Penerbitnya, Scribner, menyatakan bahwa buku itu akan menawarkan laporan intim tentang pengalaman hidup Laura, termasuk delapan tahun berada di Gedung Putih.
Suaminya, Presiden AS George W Bush, tetap menjadi tawanan di lingkarannya sendiri, yang menjelaskan kurangnya minat penerbit untuk menulis memoar sang presiden. Laura mungkin lebih cenderung berintrospeksi dan mengungkapkan sesuatu dengan lebih jujur, meskipun buktinya tidak banyak.
Dalam wawancara dengan Larry King bersama Laura, Bush mengaku menyukai penggantinya, Barack Obama. "Namun, dia sangat kritis kepada Anda. Apa Anda memikirkannya secara pribadi atau tidak?" tanya King. "Ya,"jawab Laura. "Apa Anda marah?" tanya King lagi. "Ya."
George tidak benar-benar tahu karena dia tidak melihatnya terlalu banyak, rasanya tidak," jawab Laura lagi. Tidak ada yang kaget kalau Bush tidak terlalu memperhatikan kritik pada masa kampanye pemilu presiden tahun lalu terhadap kinerjanya. Namun, setidaknya istrinya memperlihatkan keinginan untuk menjatuhkan omongan penuh bahagia sebentar saja. Tentu saja, itu akan membuat memoar Laura Bush menarik.
Meskipun jajak pendapat Pew Research Poll memperlihatkan penurunan rating terhadap Laura, dia tetap lebih populer daripada Bush.Dia tidak terkait secara terbuka terhadap keputusan kebijakan Bush.Jadi, kalau dia mau menentangnya dan ingin menulisnya,itu akan membantu penjualan buku.
Pesona publiknya, dia merupakan ibu negara tradisional. Dia selalu mengenakan busana dan gaya rambut konservatif, dengan penjagaan ketat dan emosinya yang selalu tertutup serta pilihannya kata-kata yang sangat hati-hati saat bicara tentang pendidikan, kanker payudara, atau wanita di Afghanistan.
Dalam serangkaian wawancaranya, Laura berusaha menahan usaha untuk mengeluarkan daya tarik pribadinya. "Apa ada yang ingin Anda keluarkan dari dada Anda setelah delapan tahun di Gedung Putih?"tanya Chris Wallace dari Fox News dan Laura menjawab tidak.
Ketika ditanya responsnya terhadap orang yang memandang Bush sebagai "presiden gagal," dia mengulang sebuah kalimat,"Kebijakan Bush menjaga Amerika setelah 11 September (2001); bahwa suaminya dikendalikan atas keyakinannya akan kebebasan.
Didesak untuk merinci apa yang dia dan calon first lady Michelle Obama obrolkan saat bertemu di Gedung Putih setelah pemilu November lalu,Laura mengatakan bahwa mereka membahas "lemari".
Penerbitnya berharap mantan pustakawan itu akan tenggelam dalam halaman-halaman tulisan tentang kehidupannya sendiri dan mengungkapkan sisi kemanusiaan di balik istri seorang politikus.
(Ahmad Dani)