BANTUL - Dua balita dari Kabupaten Bantul dinyatakan pasien terduga flu burung. Dua balita itu, Fatik Salahudin (2,5) dan Salma (2), keduanya warga Dusun Cangkring, Desa Sumber Agung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Fatik Salahudin masih menjalani perawatan di ruang isolasi RS Dr Sardjito Yogyakarta. Sedangkan Salma masih menjalani rawat jalan dan mendapat perhatian khusus dari puskesmas setempat.
"Ditemukannya dua pasien terduga flu burung diketahui setelah Senin lalu kita menemukan puluhan ayam milik beberapa warga mati mendadak. Jarak rumah pemilik ayam mati mendadak dengan pasien terduga flu burung tersebut, sekitar 25 meter. Kebanyakan kondisi penderita lemah dan kurang fit," ujar Kepala Dusun Cangkring, Sulistya SH, Senin (29/6/2009).
Menurut Sulis, setelah diketahui warganya yang terduga flu burung sebanyak 30 kader anti flu burung yang terdiri dari Karang Taruna Dusun Cangkring dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bantul, melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah kandang ayam dan tempat-tempat pemeliharaan unggas.
"Kita tidak ingin warga yang lainnya turut menjadi korban penularan flu burung, sehingga kita mengerahkan kader flu burung dan organisasi pemuda yang lainnya untuk melakukan penyemprotan disinfektan," katanya.
Kepala Puskesmas Jetis 1 dokter Bagus mengatakan, baru menerima dua laporan penderita terduga flu burung. Selain di Dusun Cangkring masih ada wilayah di Desa Sumberagung terdapat pasien terduga flu burung. Tetapi hingga berita ini diturunkan pihaknya belum menerima secara pasti daftar pasien tersebut.
"Masih ada satu lagi penderita suspect flu burung tetapi saya belum mengetahui persis siapa nama dan alamatnya," tegas Bagus.Â
Petugas Poskeswan Sumberagung Jetis Rosmita Ikaratri mengatakan, setelah mendapat laporan ayam mati mendadak di Dusun Cangkring, pihaknya langsung terjun ke lokasi tetapi tidak menemukan bangkai ayam karena sudah dibuang. Tetapi dia mengharapkan masyarakat agar berhati-hati degan penyebaran virus flu burung karena sekarang telah menyerang manusia.
"Terutama anak-anak dan lansia kalau memang sakit jangan sampai kontak dengan unggas karena mereka riskan akan tertular virus H5N1 dari unggas. Kalaupun harus berurusan dengan unggas kami harapkan harus cuci tangan setelah kontak langsung," terangnya.
(Lusi Catur Mahgriefie)