JAKARTA - Mabes Polri telah mengirimkan 50 personel tambahan ke Papua untuk mem-backup Polda Papua dalam rangka menangani meningkatnya gangguan keamanan di Papua.
Hingga saat ini tercatat tiga orang tewas akibat penyerangan oleh kelompok tak dikenal di wilayah PT Freeport, Timika, Papua.
Penyerangan terjadi  Sabtu 11 Juli 2009 pagi saat sejumlah karyawan PT Freeport menumpang mobil di kawasan pertambangan. Akibat peristiwa itu  warga Australia, bernama Drew Nicholas Grant (29) tewas.
Penyerangan juga kembali terjadi pada Minggu kemarin, saat itu mobil petugas keamanan PT Freeport dan polisi berpatroli di sekitar lokasi tambang. Insiden itu menewaskan Markus Rattealo, petugas keamanan PT Freeport. Senin ini seorang anggota polisi Polda Papua Bripda Marson Freddy Patiteikoni ditemukan tewas juga di lokasi pertambangan.
"Sudah berangkat ke sana. Ada lima puluh personel," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna epada wartawan di Mabes Polri Jakarta, Senin (13/7/2009)
Nanan Soekarna menyatakan, belum mengetahui  siapa pelaku penembakan tersebut. Saat ini Polda Papua sudah meningkatkan kegiatan preventif maupun upaya penyidikan terhadap kasus itu.
"Pasti wilayah (di PT Freeport) Â ditingkatkan pengamanannya oleh Polda Papua," terangnya.
Keterlibatan polisi Australia menurutnya tidak akan mengambil alih tugas Polri, polisi Australia hanya hadir untuk terus mendapatkan informasi dari lapangan."Yang menyidik adalah kita (Mabes). Mungkin sifat eksistensi dan informasi itu sudah biasa.
Mengingat penyidik adalah wewenang Polri, tidak ada kepolisian lain yang boleh menyidik di sini,"Â terangnya.(fit)
(M Budi Santosa)