Indonesia Penyumbang Polusi Terbesar Ketiga

Rohmat, Jurnalis
Rabu 10 Maret 2010 12:02 WIB
ilustrasi (wordpress)
Share :

DENPASAR - Indonesia menjadi negara produsen karbondioksida terbesar ketiga di dunia untuk sektor kehutanan sehingga pemerintah terus berupaya menekan emisi karbon hingga 26 persen.  
 
"Masuknya Indonesia sebagai negara penyumbang polusi tersebut didasarkan pada pengukuran saat terjadi kebakaran hutan tahun 2007 lalu," terang kata Kepala Bagian Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Elly Kuntjahyowati di Denpasar, Rabu, (10/3/2010).
 
Karena itulah, seperti tekad yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni (SBY), untuk menekan emisi karbon dilakukan dengan dara pengelolaan hutan yang benar. Masuknya Indonesia menjadi anggota Group on Earh Observation (GEO), salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga lingkungan serta mengatisipasi dampak perubahan global.
 
Dikatakan Elly, Lapan sendiri sebagai lembaga non departemen terus melakukan penelitian di bidang kedirgantaraan, selama ini juga aktif dalam penelitian soal observasi bumi baik skala nasional dan internasional.
 
"Saat ini Indonesia menjadi tuan rumah Asia Pasifik Global on Erath Observation System of Systems (GEOSS), yang membahas perubahan iklim dunia yang berdampak pada permasalahan global," sebutnya.
 
Dijelaskan Elly, masalah iklim sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehingga perubahan iklim berdampak besar terhadap kesejahteraan manusia. Untuk itulah, negara-negara Asia Pasifik melakukan upaya sebagai langkah adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim
 
Simposium akan dihadiri 26 negara di kawasan ini berlangsung dua hari mulai 10 hingga 12 Maret, akan dibuka Menteri Riset dan Teknologi Suharma Surapranata di Sanur Paradise Plaza dan Suit.
 
Adapun empat topik bahasan dalam simposium ini, pertama menyangkut kapasitas pemantauan dan variabilitas iklim Asia-Pasifik, kedua terkait manajemen sumber daya air dan mineral dan hidromateorologi terkait bencana alam.
 
Selian itu topik bahasan utama menyangkut pemantauan karbon hutan serta jaringan observasi bidodiversity di kawasan Asia-Pasifik. "Pertemuan GEO sendiri merupakan kolaborasi internasional guna menggali potensi pengamatan bumi untuk mengatasi permasalahan lingkungan dunia," papar Elly.
 
Anggota GEO sendiri adalah organisasi internasional dan pemerintah yang berhungan dengan kegiatan pengamatan bumi. Ada sembilan area yang menjadi wilayah pembahasan GEO yakni bencana alam, kesehatan, energi iklim, air, cuaca, ekosistem, pertanian dan biodiversity.

(TB Ardi Januar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya