Panwaslu Bukittinggi Temukan Indikasi Politik Uang

Anang Purwanto, Jurnalis
Rabu 30 Juni 2010 06:24 WIB
Ilustrasi Pilkada.(foto:Koran SI)
Share :

BUKITTINGGI - Pemilihan kepala daerah (Pemilu Kada) hari ini akan digelar serentak di Sumatera Barat untuk memilih gubernur, bupati dan wali kota. Jelang pemilihan, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bukittinggi menemukan indikasi politik uang.
 
Ketua Panwaslu Kota Bukittinggi, Sri Evawani, mengatakan potensi politik uang sangat tinggi jelang pemilihan walikota Bukittinggi, dengan modus yang beragam. Namun hingga malam tadi belum ada laporan resmi terkait pelanggaran .
 
“Panwaslu kewalahan menerima sms, telpon dan mendatangi kantor serta menunjuk orang yang diduga melakukan pelanggaran,” tegas Sri Evawani, Selasa malam (29/6/2010).
 
Panwaslu menilai hal itu belum mencukupi unsur pelanggaran, karena diperlukan barang bukti dan saksi untuk diproses hukum.
 
Ia mengakui adanya laporan tim sukses salah satu calon wali kota Bukittinggi melakukan penangkapan terhadap tim sukses lain yang membagi-bagikan uang Rp50 ribu kepada warga. Namun kepastiannya menunggu hasil penyelidikan Panwas Kota Bukittinggi.
 
“Saat ini Panwas Kota sedang turun ke lapangan untuk melakukan kroscek,” tambahnya.
 
Daftar Pemilih Tetap kota Bukittinggi mencapai 70.359 pemilih, akan melakukan pemungutan suara di 176 TPS, di 3 kecamatan 24 kelurahan Bukittinggi Sumatera Barat.
 
Hari ini akan bertarung 5 pasangan calon walikota dan wakil walikota yaitu Nomor urut 1 Ramlan Nurmatias-Azwar Risman Taher diusung oleh Partai Golkar, 2 Nur Syamsi Nurlan-Yalve mamias (PPP dan PBB), Ismet Amyis-Harma Zaldi (Demokrat), Haji Buyung HBY- Bahariadi, Darwin Ilyas – Sabirin Rahmat.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya