JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka jalan tembusan dari Jalan Rasuna Said menuju Jalan Casablanca, jalan yang melewati komplek Rasuna Episentrum tersebut mampu mengurangi kemacetan sampai 30 persen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo berharap jalan tersebut bisa menjadi alternatif bagi pengendara yang kerap kali terjebak kemacetan di Jalan Rasuna Said.
"Ini win-win solution, secara khusus jalan ini bisa mengurangi kemacetan karena kami sedang membangun jalan layang non tol Tanah Abang-Kampung Melayu karena rencananya kami akan memblok underpass Casablanca," terangnya di Jakarta, Selasa (22/2/2011).
Ery juga mengatakan panjang jalan ini sekira 686,6 meter sedangkan lebar 18 meter. Jalan yang dibangun di atas lahan pemakaman ini sepenuhnya dikerjakan oleh Bakrie Developer, karena telah membangun properti di kawasan tersebut.
"Ini suatu kewajiban developer, karena Pemda DKI telah menyerahkan tanah pemakaman. Tapi konsekuensinya pihak Bakrie harus membangun jalan, saluran, trotoar dan pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU)," jelasnya.
Saat ini kata Ery jalan tersebut belum diberi nama namun sudah bisa dilewati kendaraan kecuali angkutan umum seperti kopaja dan metro mini. "Ini kan fasilitas sosial dan umum (fasos-fasum), jadi bisa dilewati siapa saja, dan jalan ini menjadi aset Pemda," terangnya.
Menurut Ery sebenarnya hal serupa juga bisa dilakukan depover lainnya, namun masih menemui banyak kendala di lapangan, beberapa developer ada yang sudah membangun tapi belum membangun fasos dan fasum, ada juga yang belum membangun tidak mungkin diminta fasos dan fasum.
"Tapi umumnya fasos dan fasum berikut konstruksinya," paparnya.
Bagi pengelolah Rasuna Efisentrum dengan dibuka jalan tembusan tersebut tentu memberikan nilai tambah, pasalnya menambah akses konsumen yang tinggal dikawasan tersebut.
"Pastinya ada nilai strategis, kalau terganggu atau tidak karena ini dilalui umum ya apa kata Pak Ery tadi, tergantung kita memposisikan gedung kita," terang Managing Director Rasuna Epicentrum Agus J. Alwie pada saat yang sama.
(Hariyanto Kurniawan)