DENPASAR - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengaku pasrah jika nanti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk kembali Siti Fadilah Supari untuk menggantikan posisi Menteri Kesehatan.
Lontaran bernada santai itu disampaikan Endang saat dicegat wartawan, menyikapi isu reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang kian kencang bergulir.
"Reshuffle itu hak prerogatif Presiden, saya kerja saja seperti biasa, nanti tinggal menunggu keputusan," ujar alumnus FK UI ini usai membuka 1th Bali International Spa dan Wellness Expo 2012 di Sanur, Denpasar, Rabu (9/3/2011).
Alumnus Universitas Harvard, Amerika Serikat, ini menambahkan, pemberhentian para menteri sebagai pembantu Presiden itu sepenuhnya diserahkan kepada Presiden.
Jika isu reshuffle tersebut benar-benar terbukti kemudian dirinya terdepak dari kabinet SBY, Endang mengaku pasrah saja. Demikian juga soal kabar, SBY bakal menunjuk kembali Siti Fadilah sebagai Menkes, Endang juga tidak mau mempersoalkannya
"Ya tidak apa-apa, kalau ditunjuk kembali berarti beliau dianggap kompeten oleh Presiden, kita ya harus mendukung," kata mantan Direktur Pusat Penelitian Biomedik dan Farmasi dan Pengembangan Program Kemenkes ini.
Sebagai rakyat Indonesia, sambung Endang, dirinya sudah seharusnya ikut mendukung dengan apa yang dilakukan pemerintah. "Ya kita harus mendukung dong," tegas Endang.
Dengan sedikit berkelakar, bahkan dirinya jika benar-benar dicopot oleh SBY, maka harus tetap bersikap legowo menerima keputusan itu. "Ya tidak apa-apa kalau diganti, cari kerja yang lain kan masih banyak," sergahnya.
(TB Ardi Januar)