Wartawan Dilarang Meliput Korban Bentrok Morotai

Rival Fahmi, Jurnalis
Sabtu 21 Mei 2011 22:08 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Share :

TERNATE - Dua dari lima orang yang menjadi korban bentrokan antara massa pendukung pasangan calon bupati Pulau Morotai dengan pihak keamanan, kini tengah dirawat di RSUD Tobelo.

Penjagaan ketat dilakukan pihak Polres Halmahera Utara, sehingga saat berita ini diturunkan masih belum diperoleh informasi identitas korban. Purwanto, salah seorang wartawan, menuturkan adanya upaya untuk mencegah wartawan melakukan peliputan di RSUD. “Kasat tidak izinkan kami untuk meliput di RSUD,” tutur Purwanto via sms kepada okezone, Sabtu (21/5/2011).

Sementara itu, tiga korban lainnya yang dirawat di RS Daruba yakni Rio Arisaldi, warga desa Gotalamo, Rahmat Kurung warga desa Sabatai Tua dan Sahbudin Matara, warga desa Sambiki Tua, hanya mengalami luka ringan akibat pukulan aparat. Satu orang anggota Brimob yang sedang bertugas turut menjadi korban akibat terkena lemparan batu di kepala.

Massa pendukung pasangan calon Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua-Weni Paraisu, siang tadi, terlibat bentrok dengan polisi, saat melakukan aksi menolak keputusan pleno KPU kabupaten Pulau Morotai.

Aksi tersebut dilakukan atas keputusan KPU yang memenangkan pasangan Arsyad Sardan-Demianus Ice, di depan markas Lanud Morotai. Akibatnya, lima orang korban, dua di antaranya kena peluru tajam.

Bentrokan antara massa pendukung dengan polisi ini terjadi, saat massa mencoba menerobos barikade petugas, guna menemui anggota KPU Pulau Morotai, yang sedang melakukan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara, di aula markas Pangkalan TNI-AU Pulau Morotai.

Karena tidak diizinkan masuk, masa marah dan melempari polisi dengan batu, hingga polisi yang sempat kewalahan menghadapi aksi massa tersebut, terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Aksi saling kejarpun terjadi, polisi kemudian melakukan penyisiran di sejumlah rumah warga dan berhasil mengamankan dua pemuda yang diduga melakukan provokasi.

Aksi massa pendukung calon bupati Pulau Morotai, pasangan Rusli Sibua-Weni Paraisu ini, menolak hasil pleno rekapitulasi perolehan suara yang dilakukan KPU Pulau Morotai, yang memenangkan pasangan lainnya.

Massa menduga ada konspirasi antara anggota KPU Pulau Morotai dengan pasangan tersebut, karena hasil pleno rekapan KPU tidak sesuai dengan hasil pleno rekapan di tingkat PPK, yang memenangkan pasangan Rusli-Weni.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya