Konflik di Ambon Diduga Sengaja Diskenariokan

Stefanus Yugo Hindarto, Jurnalis
Sabtu 22 Oktober 2011 07:19 WIB
Ilustrasi Kerusuhan di Ambon
Share :

JAKARTA- Konflik di kota Ambon diibaratkan bagai api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa muncul kapan saja. Akhir-akhir ini, upaya untuk membuat kota Ambon bergejolak seolah terus dilakukan.

Terakhir, diketahui dua orang melempar petasan di Jalan Mardika tepatnya di dekat Hotel Cendrawasih, kios pengecer bensin. Akibatnya, lapak kios tersebut rusak parah. Diduga kuat aksi tersebut dilakukan untuk memancing emosi warga Ambon agar terlibat konflik.

Menurut Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ikhsan Tualeka, konflik yang terjadi di antara warga Ambon, patut diduga memang sengaja diciptakan dan dipelihara oleh kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan, baik kelompok lokal maupun kelompok pusat. “Patut diduga memang ada kelompok-kelompok yang bermain. Ambon ini daerah bekas konflik yang masyarakatnya traumatis, sehingga wilayah Ambon dianggap mudah diprovokasi,’ kata Ikhsan saat berbincang dengan okezone, Jumat (21/10/2011) malam.

Ikhsan mengatakan, kelompok-kelompok tersebut diantaranya kelompok lokal yang memang sengaja untuk menciptakan konflik dengan tujuan menurunkan standar penegakan hukum di Ambon. “Kalau dilihat dari kacamata lokal, saat ini ada kelompok-kelompok yang terlibat tindak pidana korupsi yang akan diproses KPK, kelompok itu kemungkinan sengaja membuat situasi konflik itu agar standar penegakan hukum turun. Sebab tentunya pengusutan terhadap korupsi di Ambon itupun akan teralihkan, dan dinomorduakan,” katanya.

Korupsi di Ambon, kata Ikhsan termasuk signifikan. “ICW memasukkan Maluku sebagai wilayah lima besar terkorup, jadi patut diduga kelompok-kelompok lokal sengaja membuat keresahan untuk menurunkan standar penegakan hukum tadi,” katanya.

Ikhsan juga menduga ada kelompok-kelompok dari pusat yang juga sengaja menjadikan Ambon sebagai upaya pengalihan isu. “Dari sisi kepentingan nasional, hari ini kita lihat isu revolusi. Bisa jadi agenda setting secara nasional untuk mengondisikan Maluku sebagai salah satu titik. Nantinya fokus perhatian masyarakat akan lebih tertuju pada konflik horizontal yang terjadi di sana,” katanya.

Selain itu, Ikhsan mengatakan, seringkali aparat keamanan menyederhanakan persoalan-persoalan yang terjadi di Ambon. “Seperti kepolisian yang terkesan menyederhanakan persoalan, semua hal yang memicu adanya konflik harusnya dicegah, seperti bom yang  direduksi menjadi petasan, itu kan menyederhanakan. Padahal walaupun petasan bisa saja itu menjadi sesuatu yang menimbulkan konflik terbuka,” katanya.

Ikhsan menambahkan, untuk mengantisipasi setiap potensi konflik aparat intelijen harus kerja ekstra keras untuk meredam setiap potensi konflik yang terjadi.

(Stefanus Yugo Hindarto)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya