Foke: Jakarta Siap Hadapi Banjir 2011

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, pagi ini menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan banjir tahun 2011.

Apel besar ini dihadiri sekira 6000 personel baik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Satpol PP, TNI, Polri, serta perwakilan elemen masyarakat yang digelar di lapangan Monas, Jakarta.

"Kita semua tahu bahwa Jakarta adalah daerah rawan bencana, khususnya banjir. Langkah persiapan sudah ditempuh sejak awal. Prinsip penanggulangan bencana adalah keterlibatan semua stakeholders dan bersama masyarakat," ujar Fauzi Bowo di lapangan Monas, Jakarta, Rabu (30/11/2011).

Foke biasa Fauzi Bowo disapa mengatakan, apel siaga tersebut diadakan guna menghadapai siklus banjir lima tahunan yang  mengancam Jakarta.

Oleh karenanya, dirinya berharap agar jajaran TNI, Polri, SKPD, LSM, team rescue, pemerintah dan juga masyarakat dapat berperan aktif dan memanfaatkannya sebagai momentum untuk membangun kesiapan antisipasi penanggualngan bencana.

"Ini penting untuk membangun kebersamaan dan keterpaduan koordinasi dalam menanggulangi bencana," kata Foke.

Foke juga akan mengaktifkan posko-posko peduli banjir, meningkatkan keterampilan dan kesadaran aparat maupun masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam penanggulangan bencana, baik pra, saat kejadian, maupun pascabencana.

Foke berharap, dalam upaya penanggulangan bencana tahun 2011 ini, akan mengoptimalkan peran masyarakat, mengingat curah hujan di Jakarta diperkirakan akan mencapai puncaknya bulan Desember hingga Februari mendatang.

"Jakarta menurut BMKG, curah hujan mencapai puncaknya pada bulan Desember-paruh pertama bulan Februari. Oleh karena itu, saya kira  aparat terkait juga sudah ada SOP yang jelas. Apabila dibutuhkan maka ada bantuan dari BNPB," jelasnya.

Namun demikian, Foke tidak berharap agar bencana yang kerap mengancam Ibu Kota tidak terjadi.

"Kita berdoa agar bencana ini tidak terjadi. Meski BKT sudah berfungsi. Di kawasan Cipinang, Klender, Duren Sawit, Rawamangun, tekanan banjir berkurang tapi bukan berarti lengah dan tidak waspada. Kalau ada hujan lokal yang tinggi curahnya, kemungkinan bisa banjir jika saluran air mikronya mampet," ungkpanya.

(Amril Amarullah)