PONTIANAK - Enam anggota medis yang memeriksa orangutan Wajok Hilir telah selesai melakukan autopsi. Orangutan yang sempat terbakar tersebut mati dalam perjalanan ke Ketapang.
Kepala Seksi III Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Singkawang, P Samosir, menjelaskan, pada Rabu, 29 Agustus siang, tim medis sempat memeriksa dan memberikan obat sehingga kondisi orangutan membaik. Namun, pada malam harinya, sekira pukul 22.00 WIB, orangutan tersebut dinyatakan mati
Berdasarkan pemeriksaan, lanjut Samosir, orangutan tersebut mengalami stres dan kekurangan cairan (dehidrasi).
“Sesaat setelah terbakar, orangutan kami bawa dan langsung mendapat penanganan. Sempat mengalami perkembangan yang baik. Sayangnya, pada Rabu malam mati,” ungkap Samosir saat jumpa pers di BKSDA Kalbar, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Jumat (31/8/2012).
Rencananya, orangutan tersebut akan dikubur di Rasau Jaya, dekat Manggala Agni Daop Rasau Jaya, markas BKSDA Kalbar.
“Pukul 15.00 WIB sore ini akan kami kubur di Rasau Jaya,” katanya.
(Anton Suhartono)