CIREBON - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj mengimbau, agar aksi protes terhadap film 'Innocence of Muslims', tetap direspons dengan kepala dingin dan tidak melakukan tindakan anarkis.
"Kami akan berharap aksi protes (film Innocence of Muslims) dengan kepala dingin," ujar Kiai Said ditemui di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (14/9/2012).
Kang Said panggilan akrabnya mengatakan, sikap PBNU sendiri mengutuk dan mengecam film 'Innocence of Muslims', yang jelas-jelas telah melecehkan Nabi Muhammad SAW. "Film tersebut jelas melanggar norma, etika, dan kepatutan," tuturnya.
Menurutnya, film berdurasi selama dua jam tersebut, awalnya tidak laku dipasaran. Oleh karenanya, film tersebut di potong dan di-dubbing dalam bahasa arab kemudian diunggah ke situs Youtube sehingga banyak orang melihatnya.
Pendubbing ke dalam bahasa arab, sambung Kang Said, seakan-akan video tersebut dibuat oleh orang arab. "Padahal pembuat film tersebut Sami Bacile, dan bukan orang arab," tegasnya.
Lebih lanjut, Kang Said menuturkan, PBNU juga akan mengutuk dan mengecam keras kalau ada yang melecehkan nabi-nabi dari agama lain.
"Kalau Nabi Musa nabi orang yahudi, Nabi Isa nabi orang Kristen dilecehkan kami juga akan mengutuk dan mengecamnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, aksi protes terhadap Film Innocence of Muslims yang dilakukan umat muslim Libia mengakibatkan Dubes AS untuk Libia tewas setelah mobilnya ditembak dengan RPG.
(Rizka Diputra)