JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mendesak pembatalan renovasi ruang kerja anggota dewan. Sebab, masa kerja anggota dewan hanya tinggal satu tahun ke depan. Dalam tenggat waktu satu tahun itu, menurut Marzuki, anggota dewan akan lebih banyak turun di daerah pemilihan.
"Saya minta untuk perbaikan ruang anggota sebaiknya ditunda saja. Karena anggota tinggal setahun," kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (9/11/2012).
Bahkan, Marzuki juga menyarankan rencana tersebut dibatalkan. Meskipun pihak pelaksana renovasi DPR telah melakukan tender dengan perusahaan penggarap. "Kan bisa dibatalkan. Sudahlah, karena nanti akan banyak turun ke dapil," sambung Marzuki.
Namun politisi Partai Demokrat itu tidak mempersoalkan rencana untuk melakukan renovasi toilet. Sebab, menurutnya, toilet merupakan salah satu fasilitas umum yang tidak hanya digunakan oleh anggota dewan. "Toilet kalau rusak ya dibetulin. Kan itu buat umum," tutup Marzuki.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR, Nining Indra Saleh, mengatakan, rencana renovasi ruangan anggota DPR, pagar pembatas, dan toilet, yang ada di gedung DPR/MPR sudah siap dilaksanakan.
"Betul sebagaimana disampaikan kita sudah mengumumkan di LPSE (layanan pengadaan secara elektronik) DPR. Memang pada akhir tahun ini ada kegiatan renovasi ruangan anggota, pagar pembatas dan toilet. Ini sudah dalam anggaran 2012," ujar Nining, kemarin.
Menurutnya, proyek ini merupakan bagian dari pemeliharaan gedung yang merupakan aset negara. Selain itu, anggarannya pun sudah dialokasikan sebelumnya. "Misalnya, ada toilet yang rusak itu harus dipelihara, yang memang itu dalam anggaran negara dialokasikan. Kalau barang negara ada kerusakan memerlukan pemeliharaan itu harus dilakukan itu ada alokasi anggarannya. Tidak hanya di DPR RI, yang lain juga," paparnya.
Nining menuturkan, nanatinya perbaikan di gedung DPR/MPR meliputi 127 toilet di lingkungan DPR dengan jumlah yang mengalami kerusakan parah 18 toilet. Sedangkan untuk ruangan anggota yang sifatnya pemeliharaan ada 197 ruangan dan renovasi ini pun dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini. "Kalau ruangan, ini sifatnya pemeliharaan. Ada 197 ruangan itu kita ganti wallpaper-nya, karpetnya, kita lihat kasus per kasus," tambah Nining.
Menanggapi adanya tudingan proyek renovasi perbaikan menghabiskan dana yang cukup tinggi, Nining menjelaskan, semuanya sudah melalui mekanisme yang benar dan saat iniada di LPSE yang nantinya diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Mekanisme gimana kemahalan itu ada mekanisme di LPSE. Nanti akan diaudit oleh BPK. Apa betul itu sesuai dengan HPS pemerintah, itu ada lembaga sendiri yang mengaudit," pungkasnya.
Perlu diketahui, jumlah total anggaran untuk proyek perbaikan ini mencapai Rp8.696.788.000. Dengan pengalokasian sebagai berikut :
1. Pekerjaan penggantian pagar batas dengan Taman Ria dengan total anggaran Rp1.023.211.000, kontrak sudah ditandatangani 30 November 2012.
2. Renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR dengan total anggaran Rp 1.406.291.000, kontrak akan ditandatangani 22 November 2012.
3. Perbaikan ruang kerja anggota Gedung Nusantara I DPR dengan total anggaran RP 6.267.286.000, kontrak akan ditandatangani pada 27 November 2012.
(Muhammad Saifullah )