JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Teguh Juwarno, tidak sependapat dengan rencana Setjen DPR melakukan renovasi pagar pembatas, karena yang saat ini ada masih layak untuk dipertahankan.
"Kalau soal pagar pembatas menurut saya belum perlu lah, yang ada saja masih kokoh," katanya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (9/11/2012).
Menurut dia, tidak seharusnya Setjen DPR menggelontorkan anggaran untuk sesuatu yang pada dasarnya belum membutuhkan perbaikan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan rencana renovasi tersebut adalah salah satu modus untuk menghabiskan anggaran negara.
"Saya khawatir ini strategi menghabiskan anggaran yang sudah jadi kebiasaan birokrasi. Ujungnya DPR secara kelembagaan yang kena cela lagi," tegasnya.
Namun, Teguh mengakui bila renovasi untuk toilet di DPR memang sangat perlu. Pasalnya, toilet merupakan salah satu fasilitas umum yang bisa digunakan untuk siapa saja, bukan hanya untuk anggota dewan.
"Tapi kalau soal toilet yang merupakan fasilitas publik, karena tidak hanya untuk anggota dan staf, memang diperlukan untuk yang rusak direnovasi," ujar Teguh.
Dia juga menegaskan bahwa selama ini dirinya merupakan salah satu anggota DPR yang selalu aktif untuk mengupayakan adanya renovasi terhadap toilet yang ada di komplek DPR.
"Bahkan saya usul mekanisme anggaran yang bisa tunjuk langsung yang nilainya kecil untuk sewaktu-waktu bila ada toilet rusak bisa langsung segera ditangani. Bukannya dibiarkan hanya dikasih kertas dengan tulisan tangan, 'maaf sedang rusak'," sambungnya.
Perlu diketahui, jumlah total anggaran untuk proyek perbaikan pagar, ruang anggota, dan toilet di DPR mencapai Rp8.696.788.000. Dengan pengalokasian sebagai berikut :
1. Pekerjaan penggantian pagar batas dengan Taman Ria dengan total anggaran Rp1.023.211.000, kontrak sudah ditandatangani 30 November 2012.
2. Renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR dengan total anggaran Rp 1.406.291.000, kontrak akan ditandatangani 22 November 2012.
3. Perbaikan ruang kerja anggota Gedung Nusantara I DPR dengan total anggaran RP 6.267.286.000, kontrak akan ditandatangani pada 27 November 2012.
(Muhammad Saifullah )