BUENOS AIRES - Menteri Luar Negeri Argentina Hector Timerman mengklaim, negaranya akan kembali menguasai kepulauan Falkland (Malvinas) 20 tahun yang akan datang. Timerman pun membandingkan warga Falkland dengan pemukim Yahudi yang tinggal di wilayah Palestina.
"Saya rasa, pengambilalihan wilayah itu tidak akan berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Dunia sedang berada dalam proses saling mengerti dan ini adalah isu yang melebihi isu penjajahan," ujar Timerman, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (6/2/2013).
Timerman juga menyebut Inggris bersikap fanatik dan hanya ingin mengeksploitasi cadangan minyak di Falkland. Saat berkunjung ke Inggris, Timerman juga menolak untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri William Hague dan membandingkan tindakan Inggris dengan Israel yang terus membangun pemukiman di wilayah Palestina.
"Beberapa pekan yang lalu, Inggris mengeluh ke Israel karena pembangunan pemukiman dan menyebutnya sebagai rintangan perdamaian. Aneh, karena Anda bertindak dengan sikap berbeda mengenai Malvinas," imbuh Timerman.
"Warga yang hidup di Malvinas adalah warga negara (Argentina), bukan warga setempat. Ini sama saja dengan menawarkan pemukim di Tepi Barat sebuah kewarganegaraan Palestina atau Israel. Tidak masuk akal," tegasnya.
Komentar Timerman langsung dikecam oleh anggota Parlemen Inggrsi Chris Bryant. Menurutnya, Timerman sama saja menggunakan diplomasi keras terhadap Inggris.
Hubungan diplomatik Argentina dan Inggris membaik usai perjanjian eksplorasi minyak bersama di perairan itu ditandatangani pada 2010. Seperti diketahui, sejak 1833, Inggris masih menjadi otoritas tunggal yang menguasai wilayah eksplorasi minyak itu.
Meski demikian, klaim atas Pulau Falkland kembali muncul dan menegangkan hubungan kedua negara itu. Argentina tak henti-hentinya menuduh Inggris menambah pasukannya di pulau tersebut.
(Aulia Akbar)