Korban Tembak Mati di Musirawas Seorang Residivis

Fiddy Anggriawan , Jurnalis
Rabu 03 Juli 2013 19:34 WIB
Ilustrasi (Foto: dok Okezone)
Share :

JAKARTA- Mapolsek Rawas Ulu dan Mapolsek Rupit, Musirawas, Sumatera Selatan dibakar oleh warga. Pemicunya, seorang warga yang menjadi target Kepolisian ditembak saat hendak ditangkap.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Satuan Divisi Humas Polri Kombes Pol. Rana S. Permana, warga yang diketahui bernama Herlika (19) merupakan seorang residivis pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas).

"Pelaku ini residivis, terutama kakaknya yang melarikan diri. Dari catatan, terdapat 50 laporan kejahatan yang dilakukan Saiful, sementara Herlika, dua laporan. Satu senpi rakitan disita dari peristiwa ini," jelas Rana kepada wartawan di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Rana juga menerangkan, pada Selasa 2 Juli 2013 sekira pukul 14.00 WIB tim buru sergap Polres Musirawas hendak menangkap Herlika Bin Hasan dan Saiful Bin Hasan, yang merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan.

Keduanya, melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata api rakitan saat hendak ditangkap. Melihat hal itu, petugas pun terpaksa menembak pelaku. Herlika terkena tembakan di bagian lengan kanan dan bahu hingga akhirnya meninggal, karena kehabisan darah. Sedangkan, Saiful berhasil melarikan diri.

"Karena terpepet, untuk menyelamatkan nyawa, petugas terpaksa menembak," singkatnya.

Beberapa jam setelah insiden penembakan itu terjadi, massa langsung memblokir jalan lintas Lubuk Linggau Singkut di desa Panggung Rupit. Pukul 16.00 WIB, sekira 300 orang mendatangi dan membakar Polsek Rawas Ulu.

Tak puas dengan hal itu, warga lalu bergerak menuju Polsek sementara Rupit dan membakarnya sekira pukul 18.15 WIB. Selain itu, massa juga membakar satu rumah dinas Polsek Rawas Ulu. Beruntung, tak ada korban luka dan meninggal dalam peristiwa ini.

"Kemungkinan saat Saiful melarikan diri, kemudian memanipulasi cerita ke masyarakat setempat. Sehingga, yang berkembang di masyarakat, polisi melakukan kekeliruan," paparnya.

Saat melakukan upaya penangkapan, terhadap dua residivis tersebut, Polsek hanya menurunkan 15-20 personel. Dengan kekuatan seperti ini, para personel kewalahan menghadapi massa yang berjumlah ratusan.

Polri saat ini melakukan penguatan personel pengamanan dengan menurunkan 781 personel. Para personel ini terdiri dari 115 personel Polres Musi Rawas, 366 personel Polda Sumatera Selatan termasuk dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan huru-hara dan satu Satuan Setingkat Peleteton (SST) pasukan anarkis dari Brimob. Selain itu, terdapat 100 personel dari Mabes Polri, dan 200 personel TNI.

(Stefanus Yugo Hindarto)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya