BLSM Lebih Mengarah ke Pemecahan Belah Bangsa

Tegar Arief Fadly, Jurnalis
Senin 08 Juli 2013 01:14 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, dianggap sebagai sebuah upaya untuk membodohi masyarakat.

Bahkan, pemerintah terkesan mengadu domba antara masyarakat miskin dan kaya, terkait dengan kenaikan harga BBM. Pemerintah selalu mengatakan bahwa selama ini subsidi BBM hanya dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas.

"BLSM ini lebih mengarah ke pemecahan belah. Pemerintah bicara soal subsidi, yang katanya hanya untuk si kaya. Padahal itu poin kecil yang sengaja ditonjolkan," kata politikus Partai Hanura, Karna Brata Lesmana di Kantor DPW Perindo DKI Jakarta, Jalan Kota Bumi, Jakarta Pusat, Minggu (7/7/2013).

Menurut pengusaha kondang ini, pemerintah seharusnya bisa mendistribusikan hasil pajak yang diberikan oleh masyarakat kaya ke masyarakat miskin, bukan malah melontarkan pernyataan provokatif yang diarahkan ke rakyat miskin secara terbuka.

Pada kesempatan yang sama, Karna juga menambahkan bahwa keputusan untuk menaikan harga BBM sangat tidak tepat. Sebab masih banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi negara.

"Pemerintah dan elit politik kita selalu mengambil jalan yang sangat singkat, langsung menaikan harga BBM. Padahal masih banyak cara lain. Coba kalau bisa menghapus korupsi. Subsidi BBM ini enggak ada apa-apanya dibandingkan dana yang dikorupsi," tegasnya.

(K. Yudha Wirakusuma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya