Jangan Meneliti karena Ingin Kaya

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Selasa 22 Oktober 2013 13:03 WIB
Menurut Dekan Fikom Unpad Prof. Deddy Mulyana, akademisi perlu mengubah mindset dalam meneliti; jangan meneliti karena ingin mengejar materi. (Foto: Arfiansyah/Okezone)
Share :

JATINANGOR - Salah satu tugas dosen adalah meneliti dan mempublikasikan hasilnya ke masyarakat. Sayangnya, beban kerja serta banyaknya jam perkuliahan yang harus dipenuhi karena rasio dosen dengan mahasiswa yang tidak sebanding membuat sebagian besar dosen di Tanah Air kehilangan tenaga untuk meneliti.

Alasan lain yang juga klasik, soal fulus alias uang. Tidak semua dosen mampu mendapatkan dana penelitian dari lembaga donor, baik dalam maupun luar negeri. Selain itu, riset juga dianggap tidak seketika mendatangkan keuntungan materi.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Prof. Deddy Mulyana menilai, mind set alias pola pikir seperti inilah yang harus diubah. Ketika berbincang dengan Okezone di kampus Fikom Unpad, Jatinangor, Deddy mengingatkan, ketika meneliti, sebaiknya kita tidak melihat hasilnya dalam waktu dekat.

"Kita melihat lebih dulu jauh ke depan. Ubah mindset kita yang melakukan sesuatu karena langsung mendapat imbalan," ujar Deddy. 

Inilah yang terus disampaikan Deddy kepada para civitas academica yang dipimpinnya. Peraih gelar doktor dari Monash University, Australia, itu menekankan pentingnya menjadi seorang akademisi yang hebat. Seorang dosen, kata Deddy, harus memiliki kemampuan dan kredibilitas mumpuni. Mengambil studi lanjutan, kalau perlu hingga ke luar negeri, pun menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kredibilitas dan kemampuan seorang dosen.

Hal ini sebenarnya tidak terlalu sulit dijalani. Apalagi, imbuhnya, sekarang makin banyak beasiswa yang ditawarkan untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan.

"Persoalannya adalah kita mau atau tidak. Padahal, kalau sudah hebat, maka materi akan mengejar kita, bukan kita mengejar materi. Kalau kita punya kemampuan, maka orang akan berebut mengejar kita, dan kita pun memiliki nilai tawar lebih," paparnya. 

Deddy mengklaim, mengambil studi lanjutan juga akan memberi kita keuntungan lain di luar bertambahnya materi. Dia mencontohkan, saat ini tiga dosen Fikom Unpad sedang melakukan post doctoral research di Australia dan Leiden. Tentu saja kemampuan dan kredibilitas ketiga dosen itu akan meningkat. Tetapi, mereka juga makin kaya akan hal lain.

"Saya yakin, mereka pasti mendapatkan banyak pengalaman berharga selama di sana. Inilah yang saya upayakan, mendorong para dosen di kampus untuk mendapatkan pengalaman yang sama. Saya ingin menciptakan budaya bahwa pergi ke luar negeri adalah hal yang biasa, apalagi untuk belajar. Tapi ya tentu saja, setiap orang potensinya berbeda. Jadi pemimpin pun harus ngemong dan sabar," imbuhnya. 

Deddy sendiri mengaku begitu mencintai dunia penelitian dan tulis menulis. Baginya, meneliti dan menulis adalah sebuah kenikmatan. Di saat banyak orang mungkin menganggap menulis sebagai suatu masalah karena tidak ada waktu, kurang data, dsb; Deddy malah menganggap masalah itu sebagai tantangan dan mencari cara bagaimana menyelesaikannya.

Di sela kesibukannya memimpin kampus dan mengajar, Deddy selalu menyempatkan diri meneliti dan menulis.
Jika dirata-rata, dia menerbitkan satu artikel tiap bulan di media massa. Sejak memimpin Fikom Unpad pada 2008 lalu, Deddy juga telah menerbitkan tiga buku.

Padahal, secara profesional, Deddy sudah tidak perlu menulis untuk meningkatkan jabatan. Posisinya sebagai dekan membuat Deddy sudah berada di puncak jabatan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Dia juga telah meraih gelar profesor.

"Paling untuk menjaga sertifikasi saya, satu dua artikel setiap tahun sudah cukup. Tapi menulis di sela kesibukan sebagai dekan, itu untuk memberikan contoh teladan. selain itu, saya menikmati menulis," ujarnya.


Deddy juga bercerita tentang kendala yang menghambat kemajuan riset di Tanah Air, serta cita-citanya untuk Fikom Unpad yang belum terwujud. Simak tulisan selanjutnya dalam seri Wawancara Khusus Dekan Fikom Unpad Deddy Mulyana di kampus.okezone.com.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya