JAKARTA- Pendiri Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA menilai, pemilihan presiden bisa berlangsung dua putaran. Hal itu terjadi bila muncul satu pasangan capres-cawapres yang diusung poros baru, selain pasangan Joko Widodo dan pasangan Prabowo Subianto.
Denny berpendapat, jika Golkar akhirnya resmi berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan mendukung Capres Jokowi, Pilpres akan berlangsung satu putaran dan Jokowi pemenangnya. "Tapi, jika sampai muncul tiga pasang capres, bisa jadi dua putaran karena capres yang ketiga ini kemungkinan berpotensi memecah suara baik Jokowi maupun Prabowo," kata Denny, Kamis (15/5/2014).
Namun, lepas dari itu semua, kata Denny, nasib siapapun capresnya akan sangat ditentukan oleh masih tingginya massa mengambang, yaitu sekira 40 persen. “Ini angka yang masih cukup tinggi untuk bisa diperebutkan oleh capres manapun. Siapa yang bisa mengambil paling banyak suara massa mengambang itu, dia lah pemenangnya," kata dia.
Denny mengaku, secara pribadi berharap adanya sebuah gerakan atau program yang bisa mendorong partisipasi publik. "Saya tentunya dengan cara saya dan teman-teman civil society lainnya mencoba untuk mengambil bagian ini agar Pilpres bisa satu putaran agar pemerintahan baru ini bisa secepatnya berjalan,” jelasnya.
Diakui Denny, selama ini Jokowi merupakan capres yang diunggulkan. “Jokowi adalah capres yang saya lihat dan saya amati memiliki kesungguhan untuk mewujudkan program berkesinambungan tentang indahnya warna warni Indonesia. Yaitu, Indonesia yang harus tetap hidup dengan aneka keberagaman suku, agama, etnis dan budayanya,” ungkapnya.
(Stefanus Yugo Hindarto)