JAKARTA - Pasangan Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon wakil presiden (Cawapres) Hatta Rajasa telah memaparkan visi misi didepan sejumlah petinggi Partai Demokrat. Namun, partai berlambang bintang mercy itu belum juga menentukan sikap kemana arah politiknya di Pemilu presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
Menurut pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, sebetulnya tidak terlalu sulit untuk membaca arah politik partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Bila melihat dari visi misi Prabowo-Hatta yang sejalan dengan Partai Demokrat. Tinggal, bagaimana program pemerintah SBY bisa berkesinambungan, jika Prabowo-Hatta terpilih.
"Itu mesti memberikan garansi kepada pemerintah SBY, misal dengan kebijakan yang mereka buat akan dilanjutkan, seperti soal pembangunan ekononmi. Jadi continuity exchange, karena memang ada kebijakan yang mesti dilanjutkan, tapi ada juga kebijakan yang di create baru," katanya kepada Okezone, Minggu (1/6/2014).
Tentu, lanjut Zuhro, kalau melihat dari visi misi yang sudah sejalan itu merupakan langkah awal untuk membangun sebuah koalisi, hanya tinggal menunggu pernyataan resmi dari sang Ketua Umum, SBY.Sinyal kuat sudah ada, apalagi Prabowo mengaku sudah mengenal SBY secara personal.
Kalau hingga kini SBY terkesan mengulur waktu, itu hanya bentuk permainan tempo saja. "Supaya kelihatan elok, dan ada pertimbangan yang matang, tentunya pertimbangan keuntungan atau kerugian ketika Demokrat bergabung. Ini adalah gaya politik SBY yang ingin dia jaga, jadi itu memang gayanya yang santun," tandasnya.
Diketahui, Prabowo-Hatta kemarin melakukan pemaparan visi misi didepan elite Partai Demokrat, kendati di pertemuan itu SBY tidak hadir. Namun sejumlah petinggi Partai Demokrat memberikan sinyal positif bakal beri dukungan kepada Prabowo-Hatta. Prabowo juga menyanjung SBY selama menjalani pemerintahan.
Sayangnya, hasil pertemuan itu mesti disampaikan terlebih dulu ke SBY sembari menunggu pernyataan sikap dari suami Ani Yudhoyono itu. Namun, sebelumnya hasil Rapimnas Partai Demokrat sendiri telah menyatakan kalau partai pemenang pemilu 2009 ini akan bersikap netral dan tidak golput.
(Misbahol Munir)