Sembunyikan Metode Penelitian, Archimedes Isengi Ilmuwan

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Minggu 13 Juli 2014 15:07 WIB
Archimedes menggoda ilmuwan lain dengan memberi tahu jawaban atas suatu masalah matematis, tetapi tidak akan memaparkan metode penelitiannya. (Foto: Yurtopic)
Share :

JAKARTA - Sebagai ilmuwan, Archimedes tidak hanya ahli dalam matematika, dia juga menguasai fisika, astronomi, teknik dan berbagai bidang sains lainnya. Legendanya dalam ilmu pengetahuan tetap hidup, namun tidak banyak informasi tentang kehidupan pribadinya yang tercatat sejarah.

Lahir pada 287 sebelum masehi dai kota Syracuse, pulau Sisilia, Yunani, Archimedes muda mengejar pendidikannya di kota Alexandria, Mesir. Di kota pusat pengetahuan ini dia meletakkan dasar sebagai saintis hebat sepanjang masa.

Berikut fakta tentang Archimedes seperti dirangkum Kampus Okezone, Minggu (13/7/2014).

4. Belajar di pusat ilmu dunia

Di Alexandria, Archimedes belajar di sekolah yang diampu matematikawan tenar, Euclid. Sebagai ahli geometri, Euclid pun menjadi guru yang tepat bagi Archimedes. Buah pemikiran Euclid menjadi buku teks dalam geometri sejak sekira 3-- sebelum masehi hingga akhir abad ke-19. Hasil kerjanya memberikan pengaruh besar dalam bidang matematika dan menjadi sumber pelajaran Archimedes.

Ketika menuntut ilmu di Alexandria, dia tidak hanya memperdalam sains dan matematika. Archimedes juga menaruh minat besar pada politik, puisi, astrnomi, seni, strategi militer dan musik.

Archimedes tumbuh menjadi saintis di bawah bimbingan dua pembelajar hebat dan matematikawan pada masa itu, Conon dari Samos dan Eratosthenes dari Cyrene. Mereka bertemu di sekolah dan tetap berteman meskipun Archimedes pulang kampung ke Syracuse. Kedua ilmuwan itu banyak memengaruhi pemikiran Archimedes. Korespondensi antara mereka menunjukkan betapa pentingnya pendidikan bagi Archimedes dan hubungan timbal balik yang dijalaninya bersama kedua ilmuwan itu. 

5. Mengisengi ilmuwan lain

Archimedes membuat kesal para matematikawan yang mencoba mengulangi hasil penemuannya 18 abad kemudian. Mereka mengakui bahwa hasil kerja Archimedes adalah tepat, tetapi dapat tidak memahami bagaimana dia mendapatkan hasil tersebut.

Para ilmuwan itu snagat frustrasi karena Archimedes hanya memberikan petunjuk-petunjuk, bukan metode penelitiannya secara keseluruhan. Faktanya, Archimedes memang suka menggoda matematikawan lain seperti Eratosthenes. Dia akan memberi tahu jawaban yang benar atas suatu permasalahan matematis, kemudian menunggu apakah para matematikawan itu dapat menyelesaikan masalah tersebut sendiri. (bersambung)
 
Dikompilasi dari Famous Scientists, 10 Facts About dan Yurtopic. 

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya