Usai Silaturahmi, Warga Sumenep Dilempari Bondet

Syaiful Islam, Jurnalis
Kamis 31 Juli 2014 09:52 WIB
Share :

SUMENEP - Warga Dusun Dan-Dan, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, gempar. Pasalnya, salah satu warganya diserang dengan potas atau bondet oleh orang tak dikenal, Rabu 30 Juli malam.

Akibat terkena lemparan bondet tersebut, korban yang bernama Abdul Hikam alias pak Hatun (55), mengalami luka bakar pada  sekujur tubuhnya. Luka yang paling parah berada di tangannya.

Kini, korban mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Prenduen, Sumenep. Pihak keluarga sudah melaporkan kasus pelemparan bondet kepada polsek setempat, supaya melakukan pengusutan sehingga pelakunya ditangkap.

Salah seorang tetangga korban, M Sodik, menjelaskan, kasus penyerangan dengan bondet berawal ketika korban pulang dari silaturrahmi ke sanak keluarganya di bawah bukit. Kemudian korban pulang dengan menaiki bukit.

"Karena rumah korban di atas puncak bukit. Namun, ketika hampir sampai di rumahnya, ada orang yang melempari bondet pada korban dari atas. Akibatnya, bondet itu meledak dan mengenai tubuh korban," terang Sodik saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2014).

Selanjutnya, sambung Sodik, tubuh korban jatuh ke kaki bukit. Warga setempat yang mengetahui peristiwa itu, karena mendengar bunyi ledakan menyerupai bom langsung menolong korban dengan membawa ke puskesmas. Sedangkan sebagian warga lain mengejar pelaku. 

"Tetapi, pelaku berhasil meloloskan diri. Saat kejadian ledakannya luar biasa dahsyat. Saya tidak tahu motif dari penyerangan dengan cara melempar bondet ini. Kami mendesak aparat supaya mengusut dan mengungkap kasus ini, agar pelakunya segera ditangkap," paparnya.

Ia menambahkan, selama ini warga setempat merasa resah terhadap keberadaan bondet. Sebab, pelaku kejahatan sering memanfaatkan bondet untuk menyerang sasaran. Biasanya bondet dipakai para pelaku kriminalitas untuk memuluskan aksinya.

"Kami berharap kepada aparat penegak hukum bisa memberantas keberadaan bondet disini, karena sangat berbahaya," tandasnya.

(Risna Nur Rahayu)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya