Mufran khawatir, jika harimau tersebut belum berhasil diamankan tim BKSDA hingga Minggu 1 Maret 2015, sebanyak 200 Kepala Keluarga di Desa Talang Beringin, Kecamatan Seluma Utara, akan mengosongkan desa tersebut.
“Untung saja, harimau yang membuat warga resah sudah masuk perangkap. Kalau tidak tertangkap sampai hari Minggu nanti maka seluruh warga yang di desa itu akan mengosongkan desa,” jelas Mufran.
Mufran mengakui, kawasan hutan di Desa Talang Beringin sudah banyak yang rusak akibat maraknya penebangan hutan. Sehingga, harimau sebagai hewan yang dilindungi pemerintah di kawasan hutan merasa terusik dan mengancam kehidupan warga sekitar yang banyak menjadi petani karet.
“Hutan di sana sudah gundul lantaran terus dibabat untuk dijadikan perkebunan karet. Akibatnya, harimau memangsa warga,“ tutupnya.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))