Abdul menjelaskan, dirinya bisa membuat celurit karena belajar dari sang ayah pada tahun 1999 silam. Sebab, bapaknya merupakan perajin celurit. Setelah mengantongi ilmu tentang membuat celurit, kini ia menerima pesanan celurit dari masyarakat.
"Dalam sehari saya mampu membuat celurit sampai lima buah. Untuk harganya relatif, tergantung ukuran dan bahan dasar yang dipakai. Adapun harganya berkisar antara Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu per buah," paparnya.
Disinggung profil pemesan celurit, ia mengaku dari masyarakat Madura sendiri. Namun, ada juga warga yang dari luar Madura memasan celurit.
"Ada yang masyarakat umum, tapi ada juga dari kalangan aparat yang memesan celurit ke sini. Kalau di sini polisi tidak menangkap, tapi jika dibawa dan terkena razia bawa celurit, maka akan ditangkap," tukasnya.
(Muhammad Saifullah )