Fitnah Belanda Citrakan Celurit Simbol Kekerasan

Syaiful Islam, Jurnalis
Senin 02 Maret 2015 08:31 WIB
Ilustrasi (Dok Okezone)
Share :

BANGKALAN- Celurit selalu diasosiasikan sebagai sebuah senjata milik tokoh Sakera yang digambarkan sebagai preman berhati keras. Sejatinya, Sakera ternyata seorang santri yang menjadi mandor tebu asal Pasuruan.

"Senjata celurit mulai muncul ketika zamannya Sakera. Dia selalu membawa celurit ketika mengawasi pekerja di kebun tebu," terang salah seorang tokoh masyarakat Madura, Fathurrahman Said.

Padahal, saat itu senjata yang biasa dibawa masyarakat, yakni pedang dan keris. Bagi Sakera, ujarnya, celurit merupakan simbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah belanda yang menindas rakyat.

Menurut Jimhur, sapaan akrab Fathurrahman Said, munculnya budaya carok di Pulau Madura pada zaman penjajahan Belanda abad ke-18 Masehi. Ini terjadi pasca Sakera ditangkap dan dihukum gantung.

Kemudian masyarakat kelas bawah mulai berani melakukan perlawanan dengan celurit. Mereka sengaja diadu domba oleh kompeni untuk melawan golongan jagoan pribumi yang menjadi kaki tangan penjajah.

"Akibat provokasi Belanda kaum blater sering carok. Mereka menggunakan celurit sebagai senjata andalan, bukan memakai pedang atau keris sebagai senjata masyarakat Madura sebelumnya," papar Jimhur.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya