Kongres PDIP Pertarungan Pemilihan Sekjen

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Senin 23 Maret 2015 01:38 WIB
Share :

 

JAKARTA - Profesor Riset di Pusat Penelitian Politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan, hampir bisa dipastikan Diah Permata Megawati Soekarnoputri kembali didaulat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) dalam kongres yang digelar di Sanur, Bali, pada 8-12 April 2015.

Kongres yang digelar di Pulau Dewata itu, kata Ikrar, akan menjadi pertarungan untuk merebut posisi nomor dua di partai yakni yang menjabat Sekretaris Jendral (Sekjen).

"Jika Hasto Kristianto yang saat ini menjadi Plt (Pelaksana Tugas) akan menjadi sulit, sebab beberapa bulan terakhir dirinya belum mampu menjaga emosi dalam konflik dengan Abraham Samad," ujar Ikrar, usai melakukan rilis survei Poltracking Kongres PDIP yang bertajuk Regenarasi atau Degenarasi di Hotel Sofyan, Jalan Cut Meutia, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2015).

Selanjutnya, posisi Sekjen juga tidak mungkin diberikan kepada Puan Maharani lantaran Puteri Megawati tersebut telah menjadi Pejabat Negara sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia.

"Adanya aturan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar para menteri tidak boleh menjadi pejabat teras di partai politik membuat Puan tidak boleh menjabat sebagai Sekjen PDIP. Jika dilanggar berarti ada pengecualian, dan itu membuat Jokowi seperti ayam sayur atau petugas partai," papar Ikrar.

Sihingga, sambung Ikrar, sesuai hasil riset Poltracking Indonesia, dirinya menyarankan agar posisi Sekjend tidak lagi dijabat oleh Hasto ataupun trah Soekarno agar menanggalkan anggapan adanya kerajaan disebuah partai politik.

"Negara kita Nergara Republik, realitas publik belum tentu menjadi realitas politik di PDIP, sehingga belum ada tokoh yang muncul untuk melawan Megawati, posisi Sekjen sebagai orang no dua di partai supaya dicermati agar tidak terjadi gontok-gontokkan nantinya," simpulnya.

(Misbahol Munir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya