NINIWE - Seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun hamil setelah dirudapaksa 10 orang yang diduga militan ISIS. Hal itu diungkap oleh seorang pekerja kemanusiaan, Yousif Daoud.
”Tindakan terhadap anak perempuan itu telah meninggalkan trauma mental dan fisik,” ujar Daoud kepada media Inggris Express.
Menurut pekerja kemanusiaan yang menolong, bocah perempuan yang identitasnya dirahasiakan itu dirudapaksa oleh 10 orang yang berbeda. Dia adalah salah satu dari 200 wanita dan anak-anak yang dibebaskan ISIS pekan ini setelah dikurung selama delapan bulan dikurung militan ISIS.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (13/4/2015), banyak wanita dan anak-anak dibebaskan setelah mereka mengalami penyiksaan, pemerkosaan, dan penganiyaan yang dilakukan kelompok ISIS.
Langkah pembebasan itu juga menimbulkan masalah baru bagi para korban dan keluarganya. ”Jika mereka menikah, para suaminya tidak akan menerima mereka kembali jika terbukti hamil,” lanjut Daoud.
Etnis Yazidi merupakan kelompok minoritas di Irak yang jadi sasaran serangan ISIS karena masalah kepercayaan. Banyak warga Yazidi dibebaskan berkat negosiasi yang dilakukan seorang syekh dari Suku Kurdi, Irak. Mereka dibebaskan di Kota Niniwe, Irak.
(Hendra Mujiraharja)