Gagasan Kopassus dari Pertemuan Singkat Slamet Rijadi & Kawilarang

Randy Wirayudha, Jurnalis
Kamis 16 April 2015 06:20 WIB
Patung Ignatius Slamet Rijadi, sang penggagas cikal-bakal Kopassus (Foto: Wikipedia)
Share :

Tak hanya sampai di situ, perubahan terus bergulir, menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 25 Juli 1955, kemudian diubah lagi Resimen Pasukan Komando AD (RPKAD), Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD) pada 12 Desember 1966, serta Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) pada 17 Februari 1971.

Sementara sebutan Kopassus baru terjadi ketika adanya reorganisasi ABRI, 26 Desember 1986. Pengembangan personel baru muncul pada 25 Juni 1996 dengan lima grup, ditambah satu unit Detasemen antireroris 81.

Terlepas dari berbagai kontroversi, Idjon Djanbi pun bisa disebut sebagai “Bapak Kopassus”. Tapi kalau soal penggagas atau pencetus, (alm) Brigjen Ignatius Slamet Rijadi orangnya. Slamet Rijadi terilhami dari kehebatan dua kompi pasukan baret marun KST dan pasukan baret hijau DST (Depot Speciale Troepen).

Kedua pasukan elite Belanda itu ikut terlibat pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), medio 1950. Di awal-awal operasi penumpasan, pasukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) kala itu, sering kewalahan meladeni pasukan komando itu.

Dari situlah Slamet Rijadi menyampaikan pemikirannya dengan Kawilarang yang baru dikenalnya di Ambon, soal membentuk pasukan komando pula yang tak kalah andal dengan pasukan KST, DST dan milisi pro-RMS.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya