Makam Keramat di Pulau Tikus yang Menghilang

Demon Fajri, Jurnalis
Kamis 23 April 2015 12:54 WIB
Pulau Tikus (Foto: Demon Fajri/Okezone)
Share :

BENGKULU - Pulau Tikus menyimpan sejuta keindahan dan misteri. Selain peninggalan sejarah masa penjajahan, juga tersimpan makam keramat Syekh Haji Kamil.

Damri (66), nelayan Pulau Tikus yang akrab disapa Wan Damri, kembali berkisah mengenai Pulau Tikus. Kali ini ia mengungkapkan di sana terdapat satu keramat ulama yaitu Syekh Haji Kamil.

Makam keramat tersebut berada di sebelah timur Pulau Tikus. Semasa itu, kata dia, ada kapal besar yang terdampar di Pulau Tikus. Hal tersebut dikarenakan air laut tengah surut. Sehingga, kapal besar itu tidak bisa berlayar.

Melihat kejadian itu, cerita Wan Damri, Syekh Haji Kamil menunaikan salat di Pulau Tikus meminta pertolongan Yang Maha Kuasa agar diberikan ombak besar. Tidak lama kemudian, tambah dia, ombak besar datang dan pada akhirnya kapal besar itu kembali berlayar.

Ia juga mengatakan, keberadaan keramat itu dulunya masih berada di dalam Pulau Tikus. Namun seiring abrasi air laut, makam keramat tersebut menjadi hilang.

Bahkan, makam keramat itu sudah dilakukan pemindahan sebanyak lima kali. Terhitung sejak 1980, 1985, 1990, 1995, dan terakhir 2000.

"Sekarang posisi keramat itu sudah hilang terkena abrasi. Kalau posisinya sekarang sekira 10 meter dari bibir pantai sebelah timur. Kiai itu diketahui dari Bintuhan, Kabupaten Kaur, dia memiliki kesaktian. Nelayan sini menyebutnya Keramat Batu Cengkih," ujar bapak dari tujuh anak ini.

Hal yang sama juga diungkapkan petugas Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok Menara Suar Tikus DSI 2430, Kusnadi (53).

Ia juga mengakui jika di Pulau Tikus terdapat satu makam yang dianggap dikeramatkan oleh nelayan yakni milik Syekh Haji Kamil. Hal tersebut ditandai dengan seringnya melihat nelayan yang memberikan sesajen di tepi pantai dekat keramat. Meski demikian, selama bertugas di Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok Menara Suar Tikus DSI 2430, Kusnadi tidak pernah diganggu oleh penunggu Pulau Tikus.

"Sesajen itu berupa pisang emas, daging ayam, daging kambing yang kepalanya di kubur. Alhamdullillah, selama saya bertugas di sini belum ada diganggu," ujarnya.

(Carolina Christina)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya