Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ibu Bersama 5 Anaknya Terlantar di Hutan Malaysia Setelah Suaminya Meninggal Dunia

Ade Putra , Jurnalis-Kamis, 21 November 2019 |20:40 WIB
Ibu Bersama 5 Anaknya Terlantar di Hutan Malaysia Setelah Suaminya Meninggal Dunia
Ibu bersama lima anaknya terlantar di hutan Malaysia (Foto : Okezone.com/Ade Putra)
A
A
A

KUCHING - Seorang ibu asal Sumatera Utara (Sumut) dan lima anaknya yang masih kecil telantar dalam hutan kawasan Batu 9, Bintulu, Sarawak, Malaysia. Kondisi ini terjadi setelah suaminya, Irwan, meninggal di rumah sakit setempat setelah terkena virus 'kencing tikus'.

Pada hari Senin, 18 November 2019, ibu yang bernama Milda Sitomorang (45) dan lima orang anaknya; Diana (9), Akbar (6), Murni (5), Linda (4) dan Puteri (2) sudah dievakuasi staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching dari tempat penampungan sementara di Bintulu.

Kini, keenam warga negara Indonesia (WNI) tersebut sudah berada di rumah penampungan (shelter) milik KJRI sambil menunggu proses pemulangan ke tanah air.

Ibu bersama lima anaknya terlantar di hutan Malaysia (Foto : Okezone.com/Ade)

Francis Ngu Hown Hua, perwakilan komunitas Exrameal Bintulu dan pegiat Medsos Bintulu News menceritakan, sebelum dibawa ke shelter, keenam WNI ini sudah ditampung selama dua bulan di tempat penampungan kawasan Bintulu.

"Jadi awal mulanya, banyak yang menuduh ibu berbohong untuk dikasihani publik agar sayurannya terjual. Setelah kami teliti, memang banyak pakis dan sayuran lain sebenarnya adalah tanaman suaminya, almarhum Pak Irwan," kisah Francis kepada Okezone, sesaat sebelum penyerahan keenam WNI ini ke pihak KJRI, di Bintulu, Kamis (21/11/2019).

Pengamatan Francis, saat pulang dari menjual sayur Milda sering memberhentikan mobil untuk menumpang. "Tapi orang-orang melihatnya ibu ini sudah gila. Saya ikuti, dan ternyata ibu ini harus melewati jalan tanah berbatu untuk menjual sayuran. Perjalanan dari hutan yang dia tinggali ke tempat menjual sayur, berkilo-kilometer," katanya.

Informasi awal ini kemudian didalami oleh Francis dan teman komunitasnya. Pada 12 Mei 2019 lalu, tepat bulan Ramadan, sampailah aktivis kemanusiaan ini ke rumah yang dihuni Milda. Butuh waktu dan akses yang susah untuk mencapai lokasi rumahnya. Di tengah hutan dan jauh dari pemukiman masyarakat.

Ibu bersama lima anaknya terlantar di hutan Malaysia (Foto : Okezone.com/Ade)

Baca Juga : Mengayuh Harapan di Jalur Sepeda Ibu Kota

Di gubuk kayu itu, Milda tinggal bersama suaminya, Irwan, warga asal Sulawesi Tengah yang kala itu masih berusia 37 tahun. Serta kelima anaknya yang masih kecil. "Kepada kami, mereka bercerita. Bahwa Bu Milda awalnya kerja di Miri. Kemudian lari ke Bintulu. Bertemulah dengan Pak Irwan. Mereka menikah dan tinggal di lahan orang. Mereka dikarunia lima anak yang proses persalinannya dibantu bidan kampung," ceritanya.

Gubuk yang menjadi hunian mereka, terletak di kawasan hutan Batu 9. Lahan yang tak begitu luas milik orang lain itu, dikelolanya untuk berkebun. "Saat itu, Pak Irwan mengaku kalau dia sudah dua tahun sakit kencing kuning," ujar Francis.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement