Karena sakit tersebut, membuat Milda harus ke pasar menjual hasil kebun demi bertahan hidup. Sementara kelima anaknya ditinggal di rumah dan bermain di dalam hutan. Kondisi anak-anaknya juga sangat tragis, seperti tidak diurus.
Sejak mengetahui kondisi itu, Francis dan komunitasnya giat mengumpulkan dan menyalurkan donasi untuk keluarga Irwan ini. Berupa pakaian dan makanan. Memang, komunitas mereka bergerak dibidang kemanusiaan.
Seiringnya waktu, kondisi Irwan tambah parah. Dia terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pertolongan medis telah diberikan, tapi nyawa Irwan tak dapat diselamatkan. Dia meninggal dunia pada 16 Oktober lalu, karena terserang virus kencing tikus. "Saat itu banyak yang kira Bu Milda ini mengalami gangguan jiwa. Tapi sebenarnya, dia stres. Pikiran tak menentu. Kemana lagi meminta tolong," ujar Francis.
Kemudian, Francis mencari tahu kemana dia akan mengadukan kondisi keluarga ini. Sampai akhirnya dia bertemu dengan orang-orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia (Forkommi) yang ada di Bintulu.
"Kemudian dengan melakukan koordinasi bersama pihak Forkommi dan masyarakat peduli kemanusiaan lainnya, kami berusaha menolong Pak Irwan. Semua fasilitas terbaik dan biayanya rumah sakit kami berikan, namun Tuhan berkehendak lain. Setelah dua pekan dirawat, suami ibu ini akhirnya meninggal," tuturnya.
Francis mengaku, dalam memberikan pertolongan kemanusian seperti ini, ia bersama teman-temannya tidak pernah melihat latar belakang siapa yang ditolong. "Seperti keluarga ibu dan lima ini kami tidak melihat dia itu berasal dari mana, suku apa, agama apa. Kegiatan kami ini murni peduli rasa kemanusiaan antarsesama kita. Dan kami akan tetap komitmen membantu semampu kami," tuturnya.
Salah seorang anggota Forkommi di Bintulu, Muhammad Kholili menambahkan, pihaknya mengetahui ada keluarga asal Indonesia yang telantar dan sakit-sakitan itu memang dari Francis. "Kami bersama kawan-kawan langsung menjenguk ke rumah sakit. Kami bersepakat akan membantu keluarga ini. Setelah Pak Irwan meninggal pun, keluarga ini kami tampung dan rawat. Sambil menunggu pihak KJRI datang menjemput," tuturnya, sebelum melepaskan Milda dan kelima anaknya ke staf KJRI.